Home Komunikasi Politik Kampanye dalam Komunikasi Politik

Kampanye dalam Komunikasi Politik

by Rudi Trianto
Kampanye Politik

Kampanye dalam komunikasi politik merupakan salah satu bagian yang sangat penting sebagai proses penyampaian pesan politik kepada khalayak. Tidak ada peristiwa politik yang luput dari kampanye politik. Profesional politik mengemas prosesnya sebagaimana tujuan partai politik dan kandidat. Melaksanakan dan mempergunakan beragam saluran dan media komunikasi politik untuk mencapai khalayak politik secara luas dan cepat.

Pelaksanaan dan penyampaian pesan politik bisa dalam jangka panjang dan jangka pendek. Campaign jangka panjang oleh komunikator politik pelaksanaanya sepanjang waktu dengan bentuk-bentuk kampanye politik yang lebih lembut (soft). Sedangkan kampanye jangka pendek biasanya dalam masa kampanye pada waktu pemilihan umum secara bersama oleh badan penyelenggara pemilu dan partai politik.

Baca juga : Konsep Dasar Komunikasi Politik

Definisi Kampanye Politik

Berikut ini adalah definisi kampanye politik (politic campaign) menurut beberapa ahli:

  1. Kotler dan Roberto (1989), “Campaign is an organized effort conducted by one group (the change agent) which intends to persuade others (the target adopters), to accept, modify, or abandon certain ideas, attitudes, practices, and behavior”. Artinya kampanye politik adalah sebuah upaya terorganisir sebuah group (agen perubahan) untuk mempersuasi pihak lainnya (target, untuk menerima, memodifikasi atau menolak ide-ide, sikap-sikap, tindakan-tindakan praktis dan perilaku tertentu.
  2. Dan Nimmo (2006) upaya untuk mempropagandakan pemberi suara yang potensial.
  3. Rogers dan Storey (1987) mendefinisikannya sebagai serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu.
  4. Pfau dan Parrot (2004) menjelaskan sebagai merancang suatu proses secara sadar, bertahap, dan berkelanjutan serta melaksanakannya pada rentang waktu tertentu dengan tujuan mempengaruhi khalayak sasaran.
Mempengaruhi khalayak adalah salah satu tujuan kampanye

Mempengaruhi khalayak adalah salah satu tujuan kampanye

Jadi, kampanye politik adalah proses transformasi informasi dalam beragam bentuk pesan politik kepada khalayak melalui saluran dan media komunikasi tertentu untuk mempengaruhi serta menciptakan opini public. Dalam pemilihan umum, kampanye merupakan komunikasi politik secara terorganisir oleh seseorang, kelompok, atau organisasi dalam rangka mendapatkan dukungan politik dari masyarakat.

Asumsi Kampanye Politik

Dalam proses kampanye politik terdapat beberapa asumsi lama yang keliru antara lain, yaitu :

  1. Merupakan suatu ajang manuver politik untuk menarik sebanyak mungkin pemilih dalam pemilu sehingga bisa meraih kekuasaan.
  2. Memakai segala cara mulai dari pemberian janji-janji yang muluk sampai intimidasi dengan harapan bisa berkuasa.
  3. Merupakan bagian marketing politik yang penting oleh partai politik menjelang Pemilu.

Asumsi yang keliru mengakibatkan partai politik cenderung melaksanakan kampanye politik baik jangka panjang maupun jangka pandek hanya sebagai upaya memperoleh opini positif dari masyarakat, namun dalam prakteknya seringkali mengabaikan keterlibatan secara aktif dan bertanggung jawab masyarakat pemilih. Artinya dalam proses tersebut mengabaikan proses penyadaran masyarakat mengenai hak dan kewajiban mereka dalam politik dan sebagai warga negara.

Baca juga: Khalayak Komunikasi Politik

Politics Campaign terkadang mengalami dramatisasi dengan berbagai alasan, tujuannya untuk mengkonstruksi pesan lebih menarik dan pembentukan opini publik lebih cepat dan efek khalayak lebih kuat. Namun dramatisasi tersebut jangan menimbulkan kebohongan publik. Artinya pesan politik tidak bermaksud membohongi masyarakat sebagai target kampanye.

Aktifitas ini sebagai proses interaksi intensif dari partai politik kepada publik dalam kurun waktu tertentu menjelang pemilu. Prioritas utama partai politik dan kadidat biasanya pada saat kampanye pemilu. Campaign merupakan periode dari panitia pemilu kepada semua kontestan untuk memaparkan program kerja dan mempengaruhi opini publik sekaligus memobilisasi masyarakat agar memberikan suara saat pemilu.

Komunikator Profesional Kampanye Politik

Spin Doctor merupakan Konsultan Public. Dan Nimmo (Rakhmat, 199) menjelaskan  bahwa komunikator politik yang melakukan aktivitas politik karena alasan untuk menghasilkan keuntungan ekonomi dan bukan politisi. Mereka seperti manajer kampanye, konsultan politik, peneliti politik, dan sebagainya. Di era perkembangan politik Indonesia sekarang, semakin banyak yang berprofesi sebagai komunikator profesional. Contohnya Eep Saifullah Fatah, Saiful Munjani, dan lain-lain (perorangan). Lingkar Survey Indonesia (LSI), LIPI, LP3ES dan lain-lain (organisasi).

Konsultan dan Manajer Politik adalah Komunikator Profesional

Konsultan dan Manajer Politik adalah Komunikator Profesional

Secara umum, komunikator profesional dalam kampanye politik terbagi menjadi dua yakni:

  1. Konsultan Politik adalah seseorang atau sekelompok komunikator politik profesional yang berperan memberikan masukan, pendapat, dan analisis mengenai proses dan aktivitas partai dan kandidat politik dalam rangka membentuk opini public positif dan memenangkan persaingan dengan partai dan kandidat lainnya.
  2. Manajer Kampanye. Proses dan aktivitas politik jangka pendek terutama pada saat masa pemilihan presiden, anggota legislatif dan pilkada selalu membutuhkan kampanye untuk memeperkenalkan kandidat, mensosialisasikan visi, misi dan program kerja dan mempengaruhi opini public sehingga mengarah kepada kandidat politik.

Peran komunikasi profesional dalam proses dan aktivitas kampanye politik antara lain adalah :

  1. Berada pada posisi tengah antara politisi dengan wartawan media massa yang akan mempromosikannya.
  2. Peranan Spin Doctor tidak hanya berdiri antara partai politik dengan media, tetapi memiliki peran menentukan dalam kancah pertarungan kekuasaan politik.
  3. Para politisi membutuhkannya sebagai stage manager yang mampu mengatur jalannya kampanye, memberi isi dalam naskah pidato, membuat agenda dan daftar pernyataan politik kandidat.
  4. Di Indonesia, Spin Doctor adalah Manajer Kampanye yang menentukan pengarahan opini publik dalam pencitraan kandidat.
  5. Salah satu syarat untuk menciptakan kampanye politik yang efektif adalah memilih orang yang bisa menguasai dan memahami perencanaan dan penggunaan media komunikasi.
  6. Perencanaan komunikasi yaitu membuat rencana politik seperti permintaan partai dan kandidat politik.
  7. Pembentukan image positif melalui semua aktivitas pelayanan publik dalam jangka panjang.
Spin Doctor menjadi perantara antara kandidat dengan khalayak

Spin Doctor menjadi perantara antara kandidat dengan khalayak

Perencanaan dan Langkah Kampanye Politik

Menurut French (1982) terdapat 8 langkah perencanaan komunikasi untuk kampanye, yaitu, menganalisis masalah dan khalayak, merumuskan tujuan, memilih media kampanye, mengembangkan pesan, merencanakan produksi media, merencanakan manajemen program, monitoring dan evaluasi.

Nimmo dan Thomas Ungs (1973) menjelaskan tiga fase perencanaan kampanye politik, yaitu:

  1. Pengorganisasian meliputi: kapan staf, informasi, dan pengumpulan dana, penetapan strategi dan taktik, memotivasi dan membangkitkan semangat kelompok.
  2. Pengujian meliputi; kapan calon menggalang para anggota menawarkan kemudahan kepada orang-orang yang belum jadi anggota.
  3. Kritis meliputi; suatu titik di mana calon memilih belum menentukan sikap terhadap partai atau memilih dan mendukung calon kandidat partai.

Langkah-Langkah Kampanye Politik

Untuk membuat kampanye politik berhasil, paling tidak harus memenuhi langkah-langkah sebagai berikut:

1. Penemuan dan Penetapan Masalah

  • Masalah adalah selisih antara harapan dan kenyataan, atau selisih antara aspirasi dan realitas.
  • Untuk menemukan suatu masalah, memerlukan fakta dan realitas, yang akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan.
  • Pertanyaan-pertanyaan tersebut menjadi masalah yang harus ada jawaban dan jalan keluar.
Kampanye harus memiliki tujuan yang jelas terhadap khalayak

Kampanye harus memiliki tujuan yang jelas terhadap khalayak

2. Menetapkan tujuan

  • Dengan mengetahui masalah, seorang perencana dapat menetapkan tujuan.
  • Tujuan adalah keadaan perubahan yang menjadi tujuan setelah pelaksanaan rencana.
  • Kriteria penetapan tujuan yaitu apa yang menjadi target, dan perubahan bagaimana agar sesuai dengan yang tujuan.

3. Penetapan Strategi

  • Memilih juru kampanye (komunikator), dasar pertimbangannya adalah kredibilitas, daya tarik, dan kekuatan.
  • Mematok target sasaran dan analisis kebutuhan khalayak, sebaiknya terlebih dahulu melakukan studi khalayak (komunikan politik)
  • Menyusun pesan-pesan kampanye dalam beragam bentuk, verbal dan non-verbal
  • Pemilihan media dan saluran komunikasi yang efektif
  • Produksi media dalam beragam bentuk yang paling dekat dan khalayak sukai.
  • Pretesting Communication Material, melakukan uji coba terhadap beragam material komunikasi

Teknik Penyusunan Pesan Kampanye

Teknik dalam menyusun pesan kampanye politik dapat menggunakan konsep jurnalistik yaitu dari yang sangat penting ke yang kurang penting, dengan menggunakan kaidah jurnalistik yaitu 5W + 1H dan menyusunnya dari yang bersifat umum ke yang khusus. Dalam menyusun pesan kampanye politik yang efektif, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

  1. Menguasai lebih dahulu pesan yang disampaikan, termasuk struktur penyusunannya yang sistematis
  2. Mampu mengemukakan argumentasi secara logis.
  3. Memiliki kemampuan mempergunakan pesan non verbal
  4. Membumbui pesan berupa humor untuk menarik perhatian dan mengurangi rasa bosan komunikan.
Pesan kampanye Politik merupakan ide gagasan kandidat

Pesan kampanye Politik merupakan ide gagasan kandidat

Pesan Kampanye Politik

Penonjolan ide bahwa sang kandidat atau calon ingin berbagi dengan pemilih adalah pesan utama kampanye politik. Message politik sering terdiri dari beberapa poin berbicara tentang isu-isu kebijakan. Rangkuman poin-poin ide utama dari kampanye dan pengulangan pesan untuk menciptakan kesan abadi kepada pemilih. Isi pesan kampanye harus mampu memberikan perbedaan antara satu kandidat dengan kandidat lainnya sebagai upaya pembentukan identitas. Berdasarkan bentuk pesan, pembagian kampanye politik menjadi 2 bentuk yakni:

  1. Black Campaign. Yakni kampanye yang menggunakan bentuk pesan yang menjelek-jelekkan atau pernyataan tidak mempunyai fakta secara sepihak.  Satu pihak mengarahkan kepada pihak lain dengan tujuan untuk menjatuhkan di mata public lawan politik dengan cara tidak etis. Seringkali kampanye hitam dengan cara terang-terangan ataupun sembunyi-sembunyi (kampanye gelap). Salah satu bentuk kampanye hitam adalah menggelari orang dengan nama- nama julukan (name calling) yang jelek. Proses penjulukan sedemikian hebat sehingga korban-korban misinterpretasi tidak dapat menahan pengaruhnya karena berondongan julukan yang bertentangan dengan pandangan mereka sendiri, citra diri asli mereka sirna tergntikan citra baru yang sematan dari orang lain.
  2. Illegal Campaign. Merupakan kampanye ilegal oleh partai atau kandidat politik yang tidak mematuhi aturan dan ketentuan kampanye. Cara ini terselubung atau juga pada masa kampanye di luar ketentuan organisasi penyelenggaraan pemilu. Model seperti ini sebagai bentuk ‘curi start’ oleh salah satu kampanye. Penggunaan peraga kampanye yang tidak sah atau bukan berasal dari kebijakan atau termasuk dalam bagian material dari kampanye peserta pemilu yaitu pihak para kandidat sebagai peserta pemilu dan merupakan sebuah kampanye yang melanggar ketentuan hukum.

Baca Juga: Efek Komunikasi Politik

Strategi Komunikasi Kampanye Politik

Strategi pada hakikatnya adalah suatu perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai tujuan tertentu dalam praktik operasionalnya. Sedangkan komunikasi secara efektif adalah upaya bagaimana mengubah sikap (how to change the attitude), mengubah opini (to change the opinion), dan mengubah perilaku (to change behavior). Tujuan utama strategi komunikasi menurut R. Wayne Pace, Brent D. Peterson dan M. Dallas Burnett dalam bukunya Techniques for Effective Communication, adalah:

  1. Secure understanding. Untuk memastikan bahwa terjadi suatu pengertian dalam berkomunikasi.
  2. Establish acceptance. Bagaimana membina dengan baik cara penerimaan.
  3. To motive action. Penggiatan untuk memotivasinya.
  4. The goals which the communicator sought to achieve. Bagaimana mencapai tujuan oleh pihak komunikator dari proses komunikasi tersebut.
Black Capaign adalah salah satu strategi kampanye

Black Capaign adalah salah satu strategi kampanye

Peristiwa dalam proses komunikasi kampanye ini melibatkan konseptor (conception skill), teknisi komunikasi (technical skill) dan komunikator dengan segala kemampuan komunikasi (communication skill) untuk mempengaruhi komunikan dengan dukungan berbagai aspek teknis dan praktis operasional dalam bentuk perencanaan yang taktis dan strategik untuk mencapai tujuan tertentu. Kondisi yang mendukung sukses tidaknya penyampaian pesan (message) tersebut dalam berkampanye, menurut Wilbur Schramm di dalam bukunya, The Process dan Effects of Mass Communications, yaitu sebagai berikut:

  1. Pembuatnnya sedemikian rupa dan selalu menarik perhatian.
  2. Perumusannya melalui lambang-lambang yang mudah dipahami.
  3. Pesan menimbulkan kebutuhan pribadi dari komunikannya.
  4. Merupakan kebutuhan sesuai dengan situasi dan keadaan kondisi dari komunikan.

Pesan tersebut berupa ide, pikiran, informasi, gagasan, dan perasaan. Pikiran dan pesan tersebut tidak mungkin komunikan ketahui jika tidak menggunakan “sama-sama memahami suatu lambang”. Menurut pendapat William Abig, definisi komunikasi dalam kampanye adalah uatu pengoperan lambang-lambang yang bermakna antarindividu. Artinya pesan kampanye memegang peran sangat penting dalam proses kampanye. Pesan adalah apa yang akan dengan mudah dan cepat khalayak pahami sebagai salah satu bentuk kelebihan pesan dari bahasa verbal.

Baca juga: Opini Publik dalam Komunikasi Politik

Kampanye Persuasif

Menurut Pfu dan Parrot (1993) persuasi secara inheren harus terkandung dalam setiap akivitas kampanye. Terdapat 4 aspek dalam kegiatan kampanye persuasif, antara lain adalah:

  1. Berupaya menciptakan tempat tertentu dalam pikiran khalayak tentang produk, kandidat, atau gagasan. Contoh: Pada Kampanye 2014, Pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dengan sebutan “Jokowi – JK”, dengan slogan Indonesia Hebat!.
  2. Berlangsung dalam berbagai tahapan, mulai dari menarik perhatian khalayak, menyiapkan khalayak untuk bertindak, sampai dengan mengajak khlayaak melakukan tindakan nyata. Contoh: Kampanye dukung KPK berantas korupsi.
  3. Mendramatisir gagasan-gagasan kepada khalayak dan mengundang mereka untuk terlibat, baik secara simbolis maupun praktis. Contoh: Kampanye memakai batik sebagai warisan Indonesia
  4. Menggunakan kekuatan media massa dalam mengunggah kesadaran hingga mengubah perilaku khalayak. Contoh: Kampanye persamaan hak wanita dalam keterwakilan kepentingannya baik dalam kepengurusan partai politik, legislative, maupun pemerintah.

Perloff (1993) menyatakan bahwa “Campaigns generally exemplify persusion in action”, yakni kampanye pada prinsipnya adalah contoh tindakan persuasi secara nyata. Sehingga Perloff menyarankan beberapa strategi persuasi dalam kampanye, yakni:

  1. Memilih komunikator terpercaya, karena kredibilitas komunikator menumbuhkan sikap kepercayaan public.
  2. Mengemas pesan kampanye sesuai dengan keyakinan khalayak.
  3. Munculkan kekuatan diri khalayak, agar terjadi perubahan perilaku yang permanen.
  4. Mengajak khalayak untuk berfikir dengan cara memberi alasan dan argument yang masuk akal.
  5. Menggunakan strategi pelibatan khalayak terhadap suatu masalah
  6. Memakai strategi pembangunan inkonsistensi, agar khalayak bertindak untuk membawa mereka pada kondisi yang aman dan seimbang
  7. Membangun resistensi khalayak terhadap pesan negatif.

Demikianlah pembahasan tentang kampanye politik. Telah kita bahas mulai dari definisi, asumsi kampanye politik, komunikator profesional, perencanaan dan langkah kampanye politik, teknik penyusunan pesan kampanye politik , pesan kampanye politik, strategi komunikasi kampanye politik, dan kampanye persuasif. Semoga bermanfaat. www.himso.id

You may also like

Leave a Comment