Mengenal 5 Fungsi Komunikasi. Fungsi dalam komunikasi merupakan penjelasan atas pertanyaan mengapa kita berkomunikasi? Apa pentingnya komunikasi dilakukan dalam kehidupan manusia? Apa yang terjadi pada manusia tanpa komunikasi? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut menggambarkan fungsi dari komunikasi.
Daftar Isi
Manfaat Komunikasi Bagi Manusia
Manusia berkomunikasi untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan manusia atas komunikasi menjadikan komunikasi menjadi sangat penting dilakukan. Kebutuhan-kebutuhan itulah yang menjadi fungsi dari komunikasi. Setidaknya ada 5 fungsi komunikasi, yaitu:
1. Fungsi Relationship
Pernahkah anda membayangkan bagaimana kehidupan anda tanpa melakukan komunikasi dengan orang lain? Sebagai makhluk sosial, senantiasa butuh berinteraksi dengan orang lain untuk bertahan hidup. Manusia tidak bisa hidup sendiri, ia akan selalu bergantung pada manusia lainnya. Segala kebutuhan hidupnya tidak akan bisa dipenuhi tanpa melibatkan orang lain. Misalnya saja ketika seseorang lapar, ia perlu makanan. Makanan yang dimakan terdiri dari beberapa bahan dan bumbu-bumbu, yang dimasak dengan alat-alat tertentu.
Lewat komunikasi, hubungan antar manusia menjadi lebih dekat, nyaman dan memupuk rasa bahagia. Hubungan dengan kerabat, teman, atau orang tua akan mengajarkan dan memberikan pengalaman kepada kita tentang simpati, rasa hormat, kasih sayang, toleransi, empati, dan sebagainya. Dalam menjalin relasi dengan sesama manusia, seorang individu terkadang melakukan komunikasi dengan tujuan berbasa-basi. Salah satu contohnya adalah apa yang disebut dengan phatic communication. Komunikasi ini berbentuk pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban, karena tujuannya memang untuk berbasa-basi, sekedar bertegur sapa; bukan untuk menyampaikan informasi.
Baca juga: Mengenal 20 Teori Komunikasi Interpersonal
Lewat interaksi dan komunikasi, manusia dapat membangun konsep dirinya. Konsep diri merupakan penjelasan tentang siapa diri kita (Who I Am). Kita menjelaskan siapa diri kita berdasarkan profil diri kita (jenis kelamin, status, latar belakang pendidikan, ekonomi, agama, suku bangsa dan lain sebagainya), identitas, sifat atau karakter, prinsip hidup, keyakinan, kesukaan, cita-cita dan lain sebagainya. Mulyana (2012: 8) menjelaskan bahwa konsep diri dipengaruhi oleh informasi yang diberikan oleh orang lain kepada kita dan juga dipengaruhi oleh orang-orang yang ada di sekitar kita atau significant other.
Seseorang merasa dirinya seorang perempuan, mahasiswa, ramah, penyuka seni, dan berbagai identitas lainnya lewat komunikasi dengan orang lain. Informasi diperoleh dari orang terdekat, seperti orang tua, dan anggota keluarga lainnya; lalu teman-teman, guru, tetangga, kekasih, bos dan sebagainya. Dengan demikian dapat dipahami bahwa konsep diri bukanlah sesuatu yang tetap dan tidak bisa berubah, namun sangat cair dan fleksibel.
2. Fungsi Informatif
Manusia berkomunikasi untuk berbagi informasi. Informasi yang disampaikan manusia merupakan hasil mengolah rangsangan yang berasal dari lingkungan, diterima lewat panca indera, dikirimkan oleh saraf menuju otak untuk diolah sesuai dengan pengalaman dan pengetahuannya. Informasi ini kemudian akan disampaikan kepada orang lain. Tujuannya adalah untuk menyampaikan atau memberitahukan.
Informasi menjadi hal yang sangat berharga dalam hidup. Informasi menjadi penting karena informasi bisa mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan (Shannon dan Weaver, 1949). Sebelum menentukan langkah apa yang akan diambil, seseorang terlebih dahulu mencari informasi. Ia bisa bertanya pada orang lain, membaca buku, atau menjelajah di situs Google.
Manusia tidak akan merasa nyaman dalam kondisi serba tidak pasti. Misalnya saja saat ia merasakan gejala-gejala tidak lazim dalam tubuhnya: perut sakit, kepala pusing, dan tidak nafsu makan. Dia akan merasa gelisah karena tidak tahu apa yang terjadi di dalam tubuhnya. Ia perlu informasi untuk memastikan penyebab dari gangguan tersebut. Terakhir, dia pergi ke dokter untuk mendapat kepastian apa yang terjadi. Setelah diperoleh informasi dari dokter bahwa ia terkena gangguan pencernaan, dan juga informasi tentang penyembuhannya, maka ia menjadi lebih tenang.
Informasi memang berfungsi untuk mengurangi ketidakpastian. Namun jika informasi yang kita terima terlalu banyak, informasi justru menimbulkan kecemasan. Inilah yang disebut sebagai paradoks informasi. Paradoks merupakan kontradiksi. Informasi yang semula menjadi solusi atas ketidakpastian, pada titik tertentu informasi justru menjadi penyebab ketidakpastian. Teknologi informasi dan komunikasi menyediakan informasi yang tak terbatas bagi manusia. Namun, banyaknya informasi justru menimbulkan kebingungan, informasi mana yang layak dipercaya, mana yang hoax atau kebohongan semata.
3. Fungsi Ekspresif
Kebutuhan manusia lainnya adalah kebutuhan untuk mengekspresikan perasaan, emosi atau isi hati. Manusia ingin mengungkapkan rasa senangnya, rasa cinta, kemarahan, ketakutan ataupun perasaan-perasaan lainnya bisa disampaikan pada orang lain. Seseorang bisa merasa tertekan jika tidak mampu mengutarakan perasaannya.
Untuk mengungkapkan perasaan, kata-kata verbal tidak cukup untuk mengungkapkannya. Kata-kata verbal lebih berfungsi informatif. Jika seseorang mengatakan ia sedang sedih, kata-kata yang ia ucapkan lebih bersifat informatif, menyampaikan informasi bahwa ia sedih. Namun untuk bisa menunjukkan perasaan sedihnya, mimik wajahnya yang menunjukkan raut kesedihanlah yang mengkomunikasikannya.
Bahasa non verbal seperti mimik wajah, gerakan tangan, benda-benda tertentu, warna-warna, pakaian, aroma dan sebagainya menjadi sarana untuk mengkomunikasikan perasaan dan emosi. Mengucapkan kata, “I love you” tak akan pernah cukup tanpa bunga mawar merah jambu. Umpatan kemarahan tak ada artinya tanpa wajah yang memerah, mata melotot atau suara keras.
4. Fungsi Persuasif
Komunikasi memiliki banyak tujuan, seperti menginformasikan, mengedukasi, menghibur, mempengaruhi, menasehati dan sebagainya. Tujuan-tujuan tersebut pada intinya adalah upaya untuk mempengaruhi (Mulyana, 2012: 33). Seseorang yang berkomunikasi untuk menginformasikan sesuatu, sesungguhnya ia sedang berusaha untuk mempengaruhi lawan bicaranya agar mempercayai apa yang ia sampaikan. Ketika seseorang berkeluh kesah dengan sahabatnya, ia sedang berupaya untuk mempengaruhi agar sahabatnya dapat mengurangi kegalauannya.
Baca juga: 9 Bidang Kajian dalam Studi Komunikasi
Setiap manusia memiliki tujuan-tujuan tertentu dalam hidupnya. Agar tujuan tersebut tercapai, ia harus dapat mempengaruhi orang lain untuk mendukung tujuannya. Untuk itu, seseorang dituntut untuk memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik agar ia berhasil mempengaruhi orang lain. Kemampuan berkomunikasi menjadi kunci keberhasilan seseorang. Fungsi persuasif dari komunikasi ini menjelaskan peran dominan seorang komunikator sebagai pengirim pesan yang bertujuan untuk mempengaruhi komunikan.
5. Fungsi Ritual
Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa menjadi bagian dari kelompok-kelompok dalam masyarakat. Kelompok-kelompok tersebut terbagi berdasarkan agama, suku bangsa, usia, jenis kelamin, kelas sosial-ekonomi, tingkat pendidikan dan lain sebagainya. Di dalam kelompok-kelompok tersebut, terdapat kesepakatan atas nilai, norma, keyakinan, dan aturan-aturan tersebut yang mengikat anggota-anggotanya. Hal-hal yang mengikat kelompok tersebut dikomunikasikan lewat ritual-ritual tertentu. Couldry (2003: 3) menjelaskan tiga pengertian ritual secara antropologis. Pertama, ritual berarti tindakan yang menjadi kebiasaan; kedua, tindakan yang diformalkan; ketiga, tindakan yang melibatkan nilai-nilai transenden. Ritual adalah hal penting bagi manusia baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari kelompok sosial.
Untuk itu, ritual dilakukan secara kolektif sebagai penanda atas kelompok-kelompok tertentu. Kaum muslim melakukan sholat lima waktu dengan menghadap ke arah Ka’bah, menunaikan ibadah haji dengan pakaian ihram berwarna putih adalah contoh ritual yang dilakukan umat Islam. Seseorang yang melakukan ritual tersebut akan dengan mudah dikenali sebagai umat muslim. Ritual-ritual tersebut bukanlah sekedar kebiasaan yang dilakukan berulang, namun ada makna yang dilekatkan. Sholat menghadap kiblat melambangkan kesatuan umat Islam. Pakaian ihrom putih adalah simbol kesamaan derajat di antara umat muslim, tak ada perbedaan antara si kaya dan si miskin, si presiden dan rakyat jelata, orang tua dan orang muda.
Setiap suku memiliki ritual-ritual tertentu yang mengkomunikasikan nilai-nilai secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Misalnya dalam upacara pernikahan suku Jawa, terdapat ritual menginjak telur di mana mempelai laki-laki menginjak telur tantan alas kaku, sementara mempelai wanita berlutut membersihkan kaki mempelai laki-laki yang kotor. Ritual tersebut merupakan simbol kewajiban laki-laki untuk memberi nafkah bagi keluarganya. Sementara perempuan harus mengabdi kepada suami dengan tulus dan ikhlas. Ritual tersebut menjadi suatu komunikasi yang menyampaikan pesan yang merupakan keyakinan masyarakat Jawa yang kental dengan ideologi patriakhis sejak jaman dahulu dan diharapkan akan terus dijalankann oleh generasi-generasi berikutnya.