Pemasaran dan iklan politik meruapakan salah satu kajian dalam komunikasi politik. Politik atau political marketing adalah serangkaian aktivitas terencana, strategis dan taktis dalam menyebarkan makna politik kepada pemilih untuk mensukseskan kandidat atau partai politik dengan segala aktivitas politiknya. Dilakukan dengan metode atau pendekatan marketing dalam menghadapi persaingan dan memperebutkan pasar melalui saluran komunikasi tertentu dengan tujuan mengubah wawasan, pengetahuan, sikap dan perilaku calon pemilih secara efektif dan efisien.
Penggunaan pendekatan marketing dalam dunia politik yang dikenal dengan istilah marketing politik (political marketing) memberikan inspirasi tentang cara seorang kandidat dalam membuat produk berupa isu dan program kerja berdasarkan permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat. Marketing politik bukanlah konsep untuk menjual partai politik, namun sebuah konsep yang menawarkan bagaimana sebuah partai politik atau kontestan bisa membuat program yang berhubungan dengan permasalahan aktual.
Baca : Konsep Dasar Komunikasi Politik
Daftar Isi
Definisi Pemasaran Politik
Berikut definisi dan pengertian pemasaran politik dari beberapa sumber buku:
- Kotler dan Neil (1999), suatu penggiatan pemasaran untuk mensukseskan kandidat atau partai politik dengan segala aktivitas politiknya melalui kampanye program pembangunan perekonomian atau kepedulian sosial.
- Cangara (2009), penyebarluasan informasi tentang kandidat, partai, dan program yang dilakukan oleh aktor-aktor politik melalui saluran komunikasi tertentu yang ditujukan kepada segmen (sasaran) tertentu dengan tujuan mengubah wawasan, pengetahuan, sikap, dan perilaku para calon pemilih sesuai dengan keinginan pemberi informasi.
- Firmanzah (2012), penggunaan pendekatan dan metode marketing untuk membantu politikus ataupun partai politik agar lebih efisien serta efektif dalam membangun hubungan dua arah dengan konstituen dan masyarakat.
- Andrias dan Nurohman (2013), serangkaian aktivitas terencana, strategis tapi juga taktis, berdimensi jangka panjang dan jangka pendek, untuk menyebarkan makna politik kepada pemilih.
- Menurut Haroen (2014), penerapan konsep dan metode marketing ke dalam dunia politik. Marketing diperlukan untuk menghadapi persaingan dalam memperebutkan pasar (market).
Bauran Pemasaran Politik
Menurut Firmanzah (2012), marketing politik juga memiliki empat bauran pemasaran yaitu:
- Product. Produk utama sebuah institusi politik adalah platform partai yang berisikan konsep, identitas ideologi, dan program kerja sebuah institusi. Selain itu, track record partai politik di masa lalu berkontribusi dalam pembentukan sebuah produk politik. Akhirnya, karakteristik atau ciri seorang pemimpin atau kandidat memberikan citra, simbol, dan kredibilitas sebuah produk politik (political product).
- Promotion. Upaya periklanan, kehumasan, dan promosi untuk sebuah partai yang sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dalam melakukan promosi produk yang mereka punya, partai politik biasanya menggunakan media massa. Media massa seperti televisi, baliho, selebaran, spanduk atau surat kabar, media sosial, website, menjadi sarana yang paling tepat untuk mempromosikan produk politik.
- Price. Harga mencakup banyak hal, mulai dari ekonomi, psikologis, sampai citra nasional. Economic Price mencakup semua biaya partai selama periode kampanye. Psycology Price mengacu pada harga persepsi psikologis misalnya, pemilih merasa nyaman dengan latar belakang etnis, agama, pendidikan dan lain-lain. Sedangkan harga citra nasional berkaitan dengan apakah pemilih merasa kandidat tersebut dapat memberikan citra positif dan dapat menjadi kebanggaan negara.
- Place (Penempatan)
Penempatan berkaitan erat dengan cara hadir atau distribusi sebuah partai dan kemampuannya dalam berkomunikasi dengan para pemilih. Ini berarti sebuah partai harus dapat memetakan struktur serta karakteristik masyarakat baik itu geografis maupun demografis. Partai politik dan kandidat (presiden dan kepala daerah) mendistribusikan pesan dengan cara kunjungan ke daerah-daerah tertentu dan juga tempat-tempat seperti pasar tradisional.
Baca : Retorika dan Propaganda Politik
Strategi STP Pemasaran Politik
Firmanzah (2012), menyatakan bahwa strategi STP (Segmentasi, Targeting, dan Positioning) politik berupa:
- Segmentasi Politik
Merupakan proses pengelompokan yang menghasilkan kelompok berisi individu-individu sebagai segmen. Segmentasi menjadi landasan untuk menyusun program kerja partai, terutama cara berkomunikasi dan membangun interaksi dengan masyarakat. Tanpa segmentasi, partai politik akan kesulitan dalam penyusunan pesan politik, program kerja, kampanye politik, sosialisasi, dan produk politik. - Targeting Politik
Dalam proses targeting, pertama adalah membuat standard dan acuan pengukuran masing-masing segmen politik. Standar acuan yaitu menggunakan jumlah dan besaran pemilih, wilayah mana yang penduduknya penuh dengan pemilih atau populasi yang banyak, karena merekalah penyumbang suara terbanyak pada saat pemilihan umum. - Positioning Politik
Semua aktivitas untuk menanamkan kesan kepada para konsumen agar mereka bisa membedakan produk dan jasa dari organisasi bersangkutan. Dalam positioning, atribut produk dan jasa akan terekam dalam bentuk image yang terdapat dalam sistem kognitif konsumen. Dengan demikian, pemilih akan lebih mudah untuk membedakan produk dan jasa dari calon kandidat.
Strategi Kampanye dalam Pemasaran Politik
Menurut Nursal (2004), terdapat tiga strategi mengkampanyekan political marketing yaitu; secara langsung kepada calon pemilih (push political marketing), melalui media massa (pull political marketing) dan lewat kelompok, tokoh atau organisasi yang berpengaruh (pass political marketing). Adapun penjelasan ketiga strategi tersebut adalah sebagai berikut:
- Push Political Marketing
Merupakan pemasaran produk politik secara langsung ke calon pemilih. Cara ini lebih berfokus pada isu-isu yang penting bagi para electorate dan bukan hanya menjual kandidat atau partai sebagai sebuah komunitas. Pesan komunikasi pada strategi ini prosesnya secara langsung oleh kandidat atau partai, tapi bisa juga melalui relawan yang datang membagikan brosur, flyer, sticker dan sebagainya. j - Pull Political Marketing
Adalah strategi melalui media massa baik elektronik, cetak, luar ruang, mobile dan internet. Langkah ini mempunyai kelebihan dapat membombardir pesan kepada khalayak, namun kurang dapat terukur efektivitas-nya. Karena membutuhkan biaya yang sangat besar, strategi ini biasanya oleh partai atau kandidat kaya atau mempunyai dana kampanye yang banyak. - Pass Political Marketing
Penyampaian pesan melalui individu, kelompok atau organisasi yang mempunyai pengaruh. Cara ini memerlukan kehati-hatian dalam melakukannya karena jika terjadi kesalahan maka akan berakibat fatal bahkan tertolak. Pendekatan dan lobbying pada strategi ini perlu disesuaikan dengan tipe-tipe individu, kelompok dan organisasinya.
Baca: Kampanye dalam Komunikasi Politik
Iklan Politik
Merupakan salah satu bentuk pesan politik dalam proses kampanye dan pemasaran politik. Iklan mempunyai kekuatan dalam membentuk persepsi dan opini public. Di Indonesia, iklan politik semakin banyak digunakan para politikus dan actor politik lainnya dalam upaya memenangkan pemilihan umum. Meskipun penggunaan iklan politik tidak lepas dari kontroversi, iklan sebagai sarana penyampaian pesan kepada khalayak tetap menjadi pilihan menarik bagi para kandidat dan partai politik.
Setiap bentuk komuikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi seorang pembeli potensial dan mempromosikan penjualan suatu produk atau jasa, mempengaruhi pendapat public, memenangkan dukungan public untuk berfikir dan berindak sesuai dengan keinginan pemasang iklan. Aktifitas ini merupakan sebuah seni persuasi dan desain komunikasi yang dibiayai untuk menginformasikan atau membujuk khalayak agar mengetahui, menyukai dan kemudian memutuskan membeli atau menggunakan barang dan jasa yang diiklankan.
Definisi Iklan Politik
- Dunn dan Barban (Widyatama, 2007) merupakan bentuk kegiatan komunikasi nonpersonal. Iklan politik merupakan suatu upaya memperkenalkan produk (kandidat dan program), melakukan persuasi, dan sekaligus propaganda politik dalam proses kampanye untuk memperkuat posisi kandidat.
- Kotler (2007) mengartikan iklan sebagai semua bentuk penyajian nonpersonal, promosi ide-ide, promosi barang dan jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu yang berbayar.
- AMMA (The American Marketing Asociation) (Liliweri 2007) menyebutkan iklan merupakan setiap bentuk pembayaran terhadap suatu proses penyampaian danperkenalan ide, gagasan, serta layanan yang bersifat nonpersonal atas tanggungan sponsor tertentu.
- Lynda Lee Kaid (Putra, 2007) iklan politik adalah proses komunikasi di mana seorang sumber (kandidat atau partai politik) membeli dan memanfaatkan kesempatan melalui media massa.
Para pakar memaknai iklan dalam pengertianyang berbeda-beda, sesuai sudut pandang dan persepektifnya. Meskipun begitu, terdapat kesamaan prinsip dalam setiap definisi iklan, antara lain: adanya pesan yang disampaikan, dilakukan oleh komunikator atau sponsor, dengan cara nonpersonal, disampaikan untuk khalayak tertentu, penyampaian pesan dilakukan dengan cara membayar, dan engharapkan dampak tertentu.
Baca juga: Opini Publik
Macam-macam Iklan Politik
Robert Baukus (Ardial, 2010) membagi iklan politik atas empat macam yaitu:
- Serangan, ditujukan untuk mendiskreditkan lawan;
- Argumen, memperlihatkan kemampuan para kandidat untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi;
- Iklan ID, memberi pemahaman siapa sang kandidat kepada para pemilih;
- Resolusi, para kandidat menyimpulkan pemikiran mereka untuk para pemilih.
Menurut Philip Kotler (2005), berdasarkan tujuannya iklan politik terbagi menjadi:
- Informatif, iklan secara besar-besaran pada tahap awal suatu jenis produk, tujuannya untuk permintaan pertama. Dalam politik, iklan jenis ini untuk memperkenalkan kandidat, partai politik baru, dan program politik.
- Persuasif, membentuk permintaan selektif untuk merek atau dalam politik berupa iklan memersuasikan khlayak politik dengan kandidat tertentu yang maju dalam pemilihan umum. Menunjukkan perbandingan (comparative advertising) antar kandidat atau partai politik yang berusaha membentuk keunggulan kandidat atau partai tertentu.
- Pengingat, sangat penting bagi produk yang sudah mapan untuk beriklan, dengan tujuan meyakinkan pembeli atau khalayak pemilih agar mampu menentukan pilihan.
- Penguatan, meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepa, memperkuat atau meneguhkan pilihan yang sudah mereka lakukan.
Tujuan Iklan Politik
Seperti halnya iklan komersial, tujuan iklan politik tidak lain adalah memersuasikan dan memotivasi pemilih untuk memilih kandidat tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut iklan politik harus tampil impresif dengan senantiasa mengedepankan informasi tentang siapa kandidat berupa menonjolkan nama dan wajah kandidat, menunjukkan pengalaman dan track record kandidat, menunjukkan posisi kandidat atas isu-isu , dan kandidat mewakili siapa.
Baca juga: Efek Komunikasi Politik
Berisi pesan-pesan singkat tentang isu-isu yang hangat (policy position), kualitas kepemimpinan (character), kinerja (track record) dan pengalamannya. Sebagaimana iklan komersil lainnya, iklan politik juga menampilkan gambar, suara, music, dan memainkan kata-kata. Iklan politik berupa iklan audio visual berperan penting dan strategis dalam pemasaran politik. Nursal (2004) mengutip riset Falkowski (1999) dan Kaid (1999) yang menunjukkan tujuan dan manfaat iklan politik adalah sebagai berikut:
- Membentuk citra kontestan dan sikap emosional terhadap kandidat
- Membantu para pemilih untuk terlepas dari ketidakpastian pilihan karena mempeunyai kecenderungan untuk memilih kontestan tertentu.
- Sebagai alat untuk melakukan rekonfigurasi citra kontestan
- Mengarahkan minat untuk memilih kontestan tertentu
- Mempengaruhi opini public tentang isu-isu nasional
- Memberi pengaruh terhadap evaluasi dan interpretasi parapemilih terhadap kandidat serta event-event politik
Lebih jauh lagi, iklan politik juga berfungsi dan bertujuan untuk membentuk image kandidat. Image politik merupakan sebagai konstruksi atas representasi dan persepsi masyarakat (public) terhadap suatu partai politik atau kandidat mengenai semua hal yang berkaitan dengan aktivitas politik.
Efek Iklan Politik
Efek iklan menurut Hierarchy of Effects’ Steps adalah sebagai berikut: The message, Message are sent or put into effect , The messages are received, Understandings are taken from them, The effects of these understandings on thought and attitude take place and A change behaviour follows.
Baca juga: Khalayak atau Audien Komunikasi Politik
Pesan politik oleh komunikator politik politik, semisal pidato, orasi pada masa kampanye, mempengaruhi khalayak dengan level penerimaan yang berbeda, tergantung situasi, kondisi fisik, emosi, dan kepentingan khalayak. Pengertian dan penerimaan khalayak atas pesan tersebut mampu mengubah pemikiran, sikap, dan perilaku khalayak terhadap isu-isu dari komunikator politik. Menurut Yukio Nakatama (Cakram, 2002), agar iklan politik memberikan efek yang menyentuh khalayak, maka harus memperhatikan 8 hal berikut yaitu:
- Emosi. Menggugah emosi pemirsanya, biasanya mempengaruhi dan memberikan efek secara lebih utuh oleh khalayak sasaran. Khalayak akan lebih mudah menjadi bagian dari iklan politik.
- Empati. Membangun empati akan mampu menggerakkan pemirsa untuk berpihak kepada pesan politik.
- Obsesi. Memperlihatkan obsesi dan semangat untuk meraih sesuatu. Sehingga pemirsa ikut tergerak untuk meraih hal-hal yang positif dan mengalahkan sebuah tantangan.
- Mimpi. Memberikan harapan agar mendorong semangat untuk mencapai sesuatu.
- Kecerdasan. Mampu menjelaskan ssesuatu dengan smart akan menarik pemirsa sehingga mudah menggerakkan untuk berbuat sesuatu.
- Moral. Iklan politik yang bermoral akan terus membekas pada khalayak. Sisi moral merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan.
- Realitas. Mewakili realitas kehidupa sehari-hari dan menggambarkan keadaan nyata dan terjadi.
- Tenderness. Menampilkan sikap kasih sayang dan pengertian akan mampu membuat pemirsa ikut larut dalam pesan tersebut.