Unsur dan Sifat Berita sebagai Pondasi Jurnalistik. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar atau membaca berita, baik melalui media cetak, televisi, radio, maupun portal berita online. Namun, apakah berita hanya sekadar laporan tentang suatu peristiwa? Banyak orang yang mengartikan berita sebagai kejadian yang sedang berlangsung atau sesuatu yang baru terjadi. Padahal, lebih dari itu, berita adalah informasi aktual tentang fakta-fakta dan opini yang menarik perhatian masyarakat.
Dalam dunia jurnalistik, berita memiliki definisi yang lebih spesifik. Lord Northcliffe dan Walkley pernah mengatakan bahwa “news is anything out of ordinary, combined with the elements of surprises,” yang berarti bahwa berita adalah segala sesuatu yang di luar kebiasaan, ditambah dengan elemen kejutan. Hal ini sejalan dengan definisi populer lainnya yang berbunyi, “if a dog bites a man, that’s not news, if a man bites a dog, that’s news.” Maksudnya adalah, berita bukan hanya tentang kejadian biasa, tetapi sesuatu yang memiliki nilai keunikan atau kejutan bagi pembacanya.
Selain definisi dan maknanya, berita juga memiliki sifat dan unsur-unsur yang harus diperhatikan oleh jurnalis agar berita yang disampaikan memiliki kualitas tinggi. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang sifat-sifat berita serta unsur-unsur yang menyusun sebuah berita yang baik.
Daftar Isi
Apa Itu Berita
Berita sering kali dianggap sebagai laporan tentang suatu peristiwa yang baru terjadi. Namun, secara lebih luas, berita adalah informasi aktual yang mengandung fakta atau opini yang menarik dan bermanfaat bagi masyarakat. Berita tidak hanya mencakup peristiwa besar seperti bencana alam, konflik politik, atau kasus kriminal, tetapi juga hal-hal kecil yang berdampak pada kehidupan sehari-hari, seperti tren gaya hidup, teknologi baru, atau kebijakan pemerintah yang berpengaruh pada masyarakat.
Baca juga: Peran Tugas dan Struktur Redaksi Media
Istilah news dalam bahasa Inggris sering kali diartikan sebagai singkatan dari North, East, West, South, yang melambangkan bahwa berita dapat berasal dari berbagai arah dan penjuru. Dalam praktiknya, berita tidak hanya melaporkan apa yang terjadi, tetapi juga mengungkap dampak serta makna dari suatu kejadian. Oleh karena itu, seorang jurnalis harus memiliki keterampilan dalam mengolah informasi agar berita yang disajikan tidak hanya informatif, tetapi juga bermakna bagi masyarakat.
Unsur-Unsur Berita
Dalam dunia jurnalistik, sebuah berita yang informatif dan berkualitas harus mengandung unsur-unsur dasar yang dikenal dengan istilah 5W + 1H, yaitu What, When, Where, Who, Why, dan How. Unsur-unsur ini menjadi kerangka dasar dalam penyusunan berita agar informasi yang disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh pembaca. Dengan mengikuti prinsip ini, seorang jurnalis dapat memastikan bahwa berita yang disajikan tidak hanya lengkap tetapi juga memberikan gambaran yang jelas mengenai suatu peristiwa. Penggunaan unsur-unsur ini juga membantu dalam menjaga kredibilitas berita, sehingga informasi yang diterima oleh masyarakat tidak hanya sekadar opini, tetapi berdasarkan fakta yang konkret.
Unsur pertama dalam berita adalah What, yang menjelaskan apa yang sedang terjadi. Elemen ini menjawab pertanyaan utama dalam sebuah berita dengan mengungkapkan peristiwa atau kejadian yang dilaporkan. Setelah itu, terdapat When, yang menjelaskan kapan peristiwa tersebut terjadi. Waktu dalam sebuah berita menjadi hal yang penting karena dapat membantu pembaca memahami relevansi informasi dengan situasi terkini.
Selain waktu, Where atau lokasi kejadian juga merupakan unsur yang tidak bisa diabaikan dalam berita. Informasi tentang tempat terjadinya peristiwa memberikan gambaran yang lebih spesifik mengenai dampak yang mungkin terjadi di suatu wilayah. Dengan mengetahui lokasi peristiwa, pembaca dapat memahami lebih jauh bagaimana sebuah kejadian dapat memengaruhi lingkungan sekitar. Selanjutnya, unsur Who menjelaskan siapa saja pihak yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Unsur ini mencakup pelaku, korban, saksi, atau pihak lain yang memiliki keterkaitan langsung dengan kejadian.
Unsur berikutnya adalah Why, yang menjelaskan alasan atau latar belakang suatu peristiwa terjadi. Dalam berita yang bersifat investigatif, unsur ini menjadi sangat penting karena membantu pembaca memahami sebab utama dari sebuah peristiwa. Terakhir, unsur How menjelaskan bagaimana peristiwa tersebut terjadi. Unsur ini sering kali mencakup kronologi kejadian, langkah-langkah yang diambil oleh pihak terkait, serta proses yang terjadi sebelum dan sesudah peristiwa berlangsung.

Unsur dan Sifat Berita sebagai Pondasi Jurnalistik
Sifat-Sifat Berita yang Baik
Sebuah berita yang baik harus memenuhi beberapa sifat utama agar dapat dipercaya dan memiliki nilai jurnalistik yang tinggi. Berikut adalah beberapa sifat penting yang harus ada dalam setiap berita:
1. Akurat
Akurasi adalah prinsip utama dalam jurnalistik. Sebuah berita harus menyampaikan fakta yang benar, bukan opini atau asumsi yang belum terverifikasi. Untuk memastikan keakuratan informasi, seorang jurnalis harus melakukan double checking atau pengecekan ulang terhadap setiap data dan sumber yang mereka gunakan. Kesalahan dalam pemberitaan dapat menimbulkan dampak besar, terutama dalam kasus-kasus sensitif seperti berita politik atau kriminal. Oleh karena itu, jurnalis harus memastikan bahwa informasi yang mereka sajikan telah diperiksa dari berbagai sumber yang kredibel.
2. Lengkap, Adil, dan Berimbang
Berita yang baik harus mencakup semua aspek penting dari suatu peristiwa dan tidak hanya menyajikan informasi dari satu sudut pandang saja. Prinsip cover both sides dalam jurnalistik berarti bahwa berita harus menyertakan pendapat atau perspektif dari berbagai pihak yang terlibat dalam sebuah peristiwa. Misalnya, dalam pemberitaan tentang kebijakan pemerintah, seorang jurnalis tidak hanya boleh mewawancarai pejabat pemerintah, tetapi juga harus mencari tanggapan dari masyarakat yang terdampak oleh kebijakan tersebut. Dengan begitu, berita yang disampaikan menjadi lebih adil dan tidak berat sebelah.
Baca juga: Tujuh Fungsi Pers yang Penting Diketahui
3. Objektif
Seorang jurnalis harus menyampaikan berita secara objektif, tanpa menyisipkan opini pribadi atau memihak pada satu pihak tertentu. Objektivitas dalam berita berarti bahwa informasi yang disajikan didasarkan pada fakta, bukan interpretasi subjektif dari jurnalis. Namun, tantangan terbesar dalam menjaga objektivitas adalah bagaimana menyajikan berita tanpa disusupi bias tertentu. Oleh karena itu, jurnalis harus selalu berpegang pada fakta dan tidak membiarkan preferensi pribadi memengaruhi cara mereka melaporkan suatu peristiwa.
4. Ringkas dan Jelas
Berita yang baik harus disusun dengan bahasa yang ringkas dan mudah dipahami. Penggunaan istilah teknis atau bahasa yang terlalu kompleks dapat membuat pembaca kesulitan memahami isi berita. Oleh karena itu, jurnalis harus memastikan bahwa berita mereka disajikan dengan struktur yang jelas dan kalimat yang sederhana agar bisa dipahami oleh semua kalangan. Penting bagi jurnalis untuk menyajikan informasi dengan alur yang logis, sehingga pembaca tidak merasa bingung dalam mengikuti isi berita. Struktur berita yang baik biasanya mengikuti prinsip piramida terbalik, di mana informasi paling penting ditempatkan di awal, diikuti oleh detail tambahan, dan diakhiri dengan informasi pendukung.
5. Hangat dan Up to Date
Salah satu aspek terpenting dalam berita adalah aktualitasnya. Berita harus menyajikan informasi yang masih relevan dan sedang menjadi perhatian masyarakat. Informasi yang sudah kadaluarsa atau tidak lagi memiliki relevansi dalam konteks saat ini cenderung kehilangan daya tariknya bagi pembaca. Dalam era digital, kecepatan penyampaian berita menjadi sangat penting. Media online berlomba-lomba untuk menyajikan berita terbaru dalam waktu sesingkat mungkin. Namun, meskipun kecepatan itu penting, jurnalis tetap harus menjaga keakuratan informasi yang mereka laporkan.
Berita adalah bagian penting dari kehidupan masyarakat modern. Dengan memahami sifat-sifat berita dan unsur-unsur yang menyusunnya, kita dapat lebih bijak dalam mengonsumsi informasi yang ada di sekitar kita. Dalam era informasi yang serba cepat, kualitas berita sangat bergantung pada profesionalisme jurnalis dalam menjaga akurasi, objektivitas, dan keseimbangan dalam pemberitaan. Dengan memahami prinsip dasar jurnalistik, kita dapat lebih selektif dalam menyaring berita yang benar dan menghindari informasi yang menyesatkan.