Inilah Tujuan dan Fungsi Komunikasi. Komunikasi yang kita lakukan jelas memiliki tujuan dan fungsi tertentu. Melalui komunikasi kita dapat memenuhi berbagai kebutuhan baik kebutuhan material maupun emosional. Dengan berkomunikasi, kita juga dapat meningkatkan kesehatan mental. Melalui komunikasi, kita belajar serta memahami arti cinta kasih, keakraban, rasa hormat, simpati, bangga, rasa cemburu dan rasa benci. Dengan melakukan komunikasi, kita juga dapat menunjukkan eksistensi di tengah lingkungan sosial sekaligus diterima menjadi bagian dari lingkungan social kita berada.
Apabila kita berada di tengah kumpulan orang-orang dan eksistensi kita tidak dianggap, maka kita akan merasa tidak nyaman dibuatnya. Dalam kehidupan sehari-hari, secara sadar ataupun tidak, kita sering mengucapkan kata-kata dan sapaan yang mana hal itu menunjukkan bahwa kita ramah, peduli dengan orang lain, dan untuk menumbuhkan atau memupuk kehangatan dan keakraban dengan orang lain. Tanpa kita sadari pula, hal ini merupakan salah satu fungsi dan tujuan manusia berkomunikasi antara satu dengan yang lain.
Komunikasi yang kita lakukan mengisyaratkan bahwa komunikasi dilakukan bertujuan untuk pemenuhan diri, untuk menghibur diri, merasa nyaman dan tentram dengan diri sendiri dan orang lain. Nah, tulisan berikut ini akan membahas tentang fungsi dan tujuan komunikasi yang kita lakukan.
Daftar Isi
1. Tujuan dan Fungsi Komunikasi Secara Umum
Pada umumnya, tujuan dan juga fungsi dari komunikasi ada hampir sama. Sama dengan pengertian komunikasi sebelumnya, tujuan dan fungsi dari komunikasi ini sendiri juga cukup diacukan oleh para pelakunya. Hal ini tentunya akan menjadikan komunikasi yang dilakukan tidak akan mendapatkan titik temu alias hanya sia-sia saja. Berikut adalah tujuan dan fungsi adanya komunikasi dalam kehidupan sehari-hari:
- Mengarahkan, menyebarluaskan dan menetapkan setiap tujuan perusahaan yang sudah disepakati.
- Komunikasi bisa dijadikan sebagai rencana yang sudah disusun untuk mencapai setiap tujuan yang sudah disepakati oleh pihak yang berkaitan.
- Memanajemen Sumber Daya Manusia dan juga sumber daya lain pada umumnya akan bisa bekerja lebih efisien dan juga efektif untuk menggapai suatu tujuan.
- Mengembangkan, menilai dan juga menyeleksi setiap pihak yang berkaitan saat komunikasi berjalan
- Mengendalikan setiap prestasi dari pihak yang berkaitan.
- Mengarahkan, memimpin, menciptakan iklim terbaik dan memotivasi keinginan setiap pihak untuk ikut dalam kontribusi yang sudah disepakati.
Pada tahun 1982, pakar komunikasi yang bernama Hewitt juga memaparkan tujuan atau fungsi komunikasi. Menurutnya, komunikasi yang dilakukan oleh pihak yang berkaitan memiliki tujuan, antara lain:
- Mengajarkan dan juga mendalami suatu problematika.
- Mempengaruhi dan mengungkapkan apa saja perasaan yang dimiliki oleh seseorang.
- Menjadi alat bantu untuk menjelaskan sikap individu tersebut ataupun sikap dari orang lain.
- Sebagai sarana untuk berhubungan dan berinteraksi dengan setiap orang.
- Menyelesaikan sebuah persoalan yang sedang terjadi.
- Sebagai sarana untuk mencapai tujuan bersama yang sudah disepakati.
- Menyelesaikan konflik yang terjadi dan juga menurunkan ketegangan yang muncul pada pihak tertentu.
- Menstimulasikan berbagai minat pada orang lain ataupun dirinya sendiri.
Baca juga: Karakterisitik dan Ruang Lingkup Komunikasi
2. Fungsi dan Tujuan Komunikasi Menurut Beberapa Ahli
Banyak para ahli yang mendiskripsikan serta menjelaskan fungsi dan tujuan komunikasi. Nah, berikut ini adalah fungsi dan tujuan komunikasi berdasarkan pendapat beberapa pakar dan ahli komunikasi yang telah dirangkum untuk memudahkan pembaca memahami fungsi dan tujuan komunikasi.
- Thomas M. Scheidel mengemukakan bahwa kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang di sekitar kita, dan untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa, berpikir, atau berperilaku seperti yang kita inginkan.
- Gordon I. Zimmerman et al. merumuskan tujuan komunikasi menjadi dua kategori besar. Pertama, kita berkomunikasi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang penting bagi kebutuhan kita, untuk memberi makan dan pakaian kepada diri-sendiri, memuaskan kepenasaran kita akan lingkungan, dan menikmati hidup. Kedua, kita berkomunikasi untuk menciptakan dan memupuk hubungan dengan orang lain. Jadi komunikasi mempunyai fungsi isi yang melibatkan pertukaran informasi yang kita perlukan untuk menyelesaikan tugas, dan fungsi hubungan yang melibatkan pertukaran informasi mengenai bagaimana hubungan kita dengan orang lain.
- Rudolph F. Verderber mengemukakan bahwa komunikasi itu mempunyai dua fungsi. Pertama, fungsi sosial, yakni untuk tujuan kesenangan, untuk menunjukkan ikatan dengan orang lain, membangun dan memelihara hubungan. Kedua, fungsi pengambilan keputusan, yakni memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada saat tertentu, seperti: apa yang akan kita makan pagi hari, apakah kita akan kuliah atau tidak, bagaimana belajar untuk menghadapi tes.
- Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson mengemukakan bahwa komunikasi mempunyai dua fungsi umum. Pertama, untuk kelangsungan hidup diri sendiri yang meliputi: keselamatan fisik, meningkatkan kesadaran pribadi, menampilkan diri kita sendiri kepada orang lain dan mencapai ambisi pribadi. Kedua, untuk kelangsungan hidup masyarakat, tepatnya untuk
3. Fungsi dan Tujuan Komunikasi
Komunikasi antar manusia merupakan suatu rangkain proses yang halus dan sederhana. Selalu dipenuhi dengan berbagai unsur sinyal, sandi, arti-fak peduli bagaimana sederhananya sebuah pesan atau kegiatan itu. Komunikasi antar manusia juga merupakan rangkaian proses yang beraneka ragam. Komunikasi mewujudkan tiga fungsi utama: Pertama, Komunikasi membentuk dunia sekeliling bagi individu. Kedua, Komunikasi menetapkan kedudukan individu sendiri dalam hubungannya dengan orang lain. Ketiga, Komunikasi membantu individu dalam menyesuaikan diri dengan sekelilingnya. (Hartley dan Hartley, 1961 : 9)
Menurut Dedy Mulyana, fungsi komunikasi dapat dikategorikan menjadi 4. Yaitu Fungsi Komunikasi Sosial, Fungsi Komunikasi Ekspresif, Fungsi Komunikasi Ritual, Dan Fungsi Komunikasi Eksperimental. Penjelasannya sebagai berikut.

Inilah Fungsi dan Tujuan Komunikasi
1. Fungsi Komunikasi Sosial
Menurut Dedi Mulyana fungsi komunikasi social antara lain yaitu untuk: 1) Pembentukan Konsep Diri, 2) Pernyataan Eksistensi Diri, 3) Kelangsungan Hidup, 4) Memupuk Hubungan, dan 5) Memperoleh Kebahagiaan.
Konsep diri ialah pandangan kita tentang siapa diri kita yang diperoleh dari infomasi yang diberikan orang lain kepada kita. Melalui komunikasi dengan orang lain, baik verbal maupun non verbal, kita menjadi mengetahui siapakah diri kita sebenarnya. Konsep diri yang paling dini terbentuk melalui keluarga, dan orang-orang lain yang dekat dengan kita seperti ayah, ibu, dan orang-orang yang sekerabat dengan kita (significant others). Charles H. Cooley menyebutkan konsep diri itu sebagai the looking glass-self yang secara signifikan ditentukan oleh apa yang seseorang pikirkan mengenai oang lain terhadapnya. Jadi menekankan respon orang lain yang di interpetasikan secara subjektif sebagai sumber primer data mengenai diri sendiri.
Pernyataan eksistensi diri, yakni dengan berkomunikasi untuk menunjukkan bahwa dirinya eksis. Ketika kita berbicara dan berkomunikasi dengan oang lain, baik verbal maupun nonverbal, ini menunjukkan bahwa dii kita eksis atau ada. Dengan dasar ucapan filosof Perancis, Rene Descartes mengatakan “Cogito Ergo Sum” (saya berpikir, maka saya ada) kita juga dapat mengatakan bahwa “Saya berbicara, maka saya ada”. Fungsi komunikasi sebagai eksistensi diri terlihat jelas ketika orang mendominasi pembicaraan dalam dialog, seminar atau rapat.
Untuk kelangsungan hidup, memupuk hubungan dan mencapai kebahagiaan. Sejak manusia lahir, ia tidak dapat hidup sendiri untuk mempetahankan hidupnya. Manusia perlu dan harus bekomunikasi dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti makan, minum dan mencapai kebahagiaan. Menurut para psikolog, kebutuhan utama kita sebagai manusia yang sehat secara rohaniah adalah kebutuhan akan hubungan sosial yang ramah, dan ini hanya bisa dicapai dengan membina hubungan sosial yang baik dengan orang lain. Abraham Maslow mengemukakan kebutuhan dasar manusia, yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan, dan kebutuhan sosial, penghargaan diri, dan kebutuhan aktualisasi diri.
2. Fungsi Komunikasi Ekspresif
Tiga fungsi Komunikasi Ekspresif yaitu; Pertama, Mengekspresikan Perasaan (Emosi), Kedua, Mengekspresikan Kesadaran, dan Ketiga Mengekspresikan Pandangan Hidup. Komunikasi ekspresif berkaitan erat dengan komunikasi sosial berkaitan erat baik yang dilakukan secara sendiri dan kelompok. Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan kita. Perasaan- perasaan tersebut dikomunikasikan melalui pesan-pesan non verbal. Seperti, peasaan sayang, marah, benci, takut, sedih dan simpati.
Seorang ibu memperlihatkan kasih sayangnya dengan cara memeluk dan mencium anaknya. Atasan menunjukkan simpatinya kepada bawahannya yang sedang berduka dengan cara menepuk bahunya. Orang- orang mengekspresikan kemarahan dan kekecewaannya dengan cara beteriak, demonstrasi, berkacak pinggang, melotot dan sebagainya. Kita dapat menyatakan kasih atau ucapan selamat pada seseorang yang berulang tahun dan lulus sajana dengan cara memberikan bunga. Komunikasi ekspresif dapat pula dikomunikasikan melalui karya seni seperti puisi, lukisan, tarian, musik, dan sebagainya.
Musik juga dapat mengekspresikan perasaan, kesadaran bahkan pandangan hidup dan ideologi manusia. Itulah sebabnya pertunjukan musik dari beberapa artis penyanyi seperti Gombloh, dan Iwan Fals membawakan lirik- liriknya yang bermuatan cinta, penderitaan orang, atau kritik terhadap penguasa. Lukisan juga sering mengekspresikan perasaan pelukisnya, seperti lukisan Affandi, Dede Eri Kurnia, atau Soedjojono memperlihatkan nuansa jiwanya yang terdalam yang tergambar dari penggunaan warna dan bentuk- bentuk garis dalam lukisannya.
Baca juga: Sejarah Perkembangan Ilmu Komunikasi
3. Fungsi Komunikasi Ritual
Upacara-upacara yang berkaitan dengan tradisi keluarga, suku, bangsa, negara, ideologi dan agama. Erat kaitannya dengan komunikasi ekspresif adalah komunikasi ritual, yang biasanya dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebagai rises of passage, mulai dari upacara tujuh bulanan, kelahiran, upacara bendera, wisuda, Natal dan Lebaran. Dalam upacara-upacara tersebut orang-orang mengucapkan kata-kata atau menampilkan perilaku tertentu bersifat simbolik.
Komunikasi ritual seringkali juga bersifat ekspresif, artinya menyatakan perasaan terdalam seseorang. Kegiatan komunikasi ritual memungkinkan para pesertanya berbagi komitmen emosional dan menjadi perekat bagi keterpaduan mereka. Yang menjadi esensi bukanlah kegiatan ritualnya, akan tetapi adanya perasaan senasib sepenanggungan yang menyertainya, artinya adanya perasaan bahwa kita terikat oleh sesuatu yang lebih besar dari diri kita diakui dan diterima oleh kelompok kita.
Sebagian respon kita terhadap lambang dalam beberapa konsep atau istilah seperti cinta, suku, bangsa, negara, agama, atau apa saja yang ada dalam hidup dan kehidupan kita, mungkin saja tidak kita sadari. Respon manusia dalam menanggapi lambang-lambang ini tidak jarang besifat ekstrem dan tidak masuk akal bagi kebanyakan orang. Kegiatan ritual memungkinkan para pesertanya berbagi komitmen emosional dan menjadi perekat bagi kesatuan kelompok, dan merupakan pengabdian bagi kelompok dimana individu tersebut menjadi anggotanya.
Komunikasi ritual ada kalanya bersifat mistik dan seringkali perilaku orang-orang dalam komunitas tersebut sulit dimengerti dan dipahami oleh orang-orang yang berada di luar komunitas. Contoh yang dapat dikemukakan adalah upacara-upacara ritual di beberapa suku pedalaman seperti Asmat, suku Badui, Dayak dan lainnya yang mata pencahariannya adalah bertani, menangkap ikan di sungai atau laut, atau berburu binatang. Komunikasi ritual ini bisa jadi akan tetap ada sepanjang zaman, meskipun bentuknya berubah-ubah demi pemenuhan kebutuhan dirinya sebagai makhluk individu, anggota komunitas tertentu, makhluk sosial, dan sebagai salah satu bagian dai alam semesta.
4. Fungsi Komunikasi Instrumental
Komunikasi Instrumental memiliki fungsi antara lain: menginformasikan, mengajar, mendorong, menghibur, mengubah sikap & keyakinan, mengubah perilaku dan, menggerakkan tindakan. Jika diringkas, maka kesemua tujuan tersebut di atas dapat dikelompokkan menjadi membujuk atau bersifat persuasif. Komunikasi yang berfungsi memberitahukan atau menerangkan mengandung muatan persuasif dalam arti bahwa pembicara menginginkan pendengarnya mempercayai bahwa informasi yang disampaikannya akurat dan layak untuk diketahui.
Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja kita gunakan untuk menciptakan dan membangun hubungan, akan tetapi juga sekaligus untuk merusak dan menghancurkan hubungan tersebut. Itulah sebabnya, dalam ilmu komunikasi dikenal tentang studi tentang strategi komunikasi, yang antara lain dapat digunakan aga kita dapat berkomunikasi secara efektif dengan orang lain demi keuntungan bersama.
Komunikasi berfungsi sebagai instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan jangka pendek misalnya untuk memperoleh pujian, menimbulkan kesan yang baik, memperoleh simpati, empati, dan keuntungan ekonomi melalui taktik- taktik verbal dan nonverbal seperti seperti berbicara sopan, mengobral janji, mengenakan pakaian necis. Taktik seperti ini biasanya digunakan oleh orang- orang yang kampanye politik. Tujuan jangka panjang dapat diaih melalui keterampilan komunikasi, misalnya keahlian berpidato, berunding, ataupun keahlian menulis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan meningkatkan manfaat komunikasi antarpribadi merupakan suatu keahlian istimewa, tidak hanya bagi pengembangan pribadi dan keluarga, akan tetapi juga peningkatan karir. Jadi jelas bahwa keahlian komunikasi juga memberikan kontibusi bagi kesuksesan karir. Karena pekerjaan atau profesi seperti dosen, guru, manajer, politisi, Public Relations Officer (PRO), salesman, wartawan, atau pengacara menuntut keteampilan dan kemampuan berbicara, berpidato, keahlian bergaul dan meyakinkan orang lain, berunding, dan memimpin rapat. Nah demikian pembahasan tentang inilafungsi dan tujuan komunikasi. Semoga bermanfaat.