Urgensi dan Fungsi Ilmu Komunikasi. Ada pertanyaan menggelitik tentang urgensi atau pentingnya mempelajari ilmu komunikasi. Diantaranya, “Mengapa anda mengambil jurusan ilmu komunikasi? Apa yang ingin anda pelajari di jurusan ilmu komunikasi? Komunikasi itu untuk apa?”. Jawabannya tentu sangat beragam. Tergantung dari sudut pandang (perspektif) mana kita melihatnya.
Thomas M, Scheidel dalam bukunya “Spech Communication and Human Interaction” mengatakakan bahwa kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang di sekitar kita, dan untuk mempengaruhi orang lain, untuk merasa, berfikir, atau berperilaku seperti yang kita inginkan. Namun tujuan dasar kita berkomunikasi adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologis kita.
Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson mengemukakan bahwa kita berkomunikasi untuk kelangsungan hidup diri sendiri dan kelangsungan hidup masyarakat, tepatnya untuk memperbaiki hubungan sosial dan mengembangkan keberadaan suatu masyarakat. Nah, tulisan berikut ini akan membahas tentang urgensi atau arti penting serta fungsi Ilmu Komunikasi.
Daftar Isi
Urgensi Mempelajari Ilmu Komunikasi
Komunikasi merupakan fungsi sosial dari makhluk hidup yang bernama manusia. Sebagai makhluk sosial, manusia akan berinteraksi dengan manusia yang lain. Dalam berinteraksi, manusia membutuhkan komunikasi sebagai sarananya baik secara personal maupun kelompok, karena manusia pasti selalu memerlukan orang lain. Barelson dan Steiner mengatakan bahwa komunikasi diwujudkan dalam bentuk penyampaian pesan-pesan baik verbal maupun non verbal dalam mengaktulisasikan dirinya dalam hal ide, perasaan, keterampilan melalui penggunaan simbol kata-kata, gambar, angka dan tulisan. Ilmu komunikasi dipelajari setidaknya karena tiga alasan sebagai berikut:
- Pertama, manusia sebagai makhluk sosial senantiasa ingin berhubungan dengan orang lain. Tidak ada manusia normal yang tidak berinteraksi dengan manusia lain dalam hubungan bermasyarakat, paling tidak interaksi itu berupa komunikasi dengan sesama.
- Kedua, Komunikasi merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas. Sepanjang manusia ingin hidup maka ia perlu berkomunikasi (Everett Kleinjan – Hawaii).
- Ketiga, Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam bermasyarakat. Komunikasi dan masyarakat adalah dua kata kembar yang tidak dapat dipisahkan.
Baca juga: Pengantar dan Pengertian Komunikasi
Komunikasi juga bisa berdampak pada keberhasilan dan kegagalan seseorang dalam mencapai tujuan hidup, karir serta cita-cita dan harapan-harapan yang diinginkan. Termasuk gejala-gejala masyarakat informasi saat ini semakin nampak perwujudannya, ditandai dengan makin banyaknya orang memilih profesi pada sektor komunikasi dan informasi. Misalnya adalah Communication Consultants, Communication Manager, Propagandist, Researchers, Writers, Pers, counsutan communication, Public Relations Officers, Advertiser, Sales Promotion, Presenter, Broadcast Programmer, Production House, dan sebagainya.
Selain itu kemajuan teknologi komunikasi berlangsung begitu cepat, memberi pengaruh terhadap cara-cara manusia berkomunikasi. Pesatnya perkembangan dunia teknologi dan informasi dengan akses internet, hal ini menjadikan perubahan komunikasi konvensional menjadi modern dan serba digital. Untuk itu sangat diperlukan kemampuan penguasaan teknologi komunikasi dan metode pembelajarannya yang bertujuan untuk mengetahui cara-cara yang efektif dalam berkomunikasi, itulah mengapa komunikasi perlu dipelajari.
Fungsi Ilmu Komunikasi
Gordon I. Zimmerman merumuskan bahwa komunikasi mempunyai fungsi yakni melibatkan pertukaran informasi mengenai bagaimana hubungan kita dengan orang lain. Rudolph F. Verderber mengemukakan bahwa komunikasi itu mempunyai dua fungsi. Pertama, fungsi sosial, yakni untuk tujuan kesenangan, untuk menunjukkan ikatan dengan orang lain, membangun dan memelihara hubungan. Kedua, fungsi pengambilan keputusan, yakni memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada suatu saat tertentu.
Berikut ini kita akan membahas empat fungsi komunikasi berdasarkan kerangka yang dikemukakan William I. Gorden . Keempat, fungsi tersebut, yakni komunikasi sosial, komunikasi ekspersif, komunikasi ritual, dan komunikasi instrumental.
1. Komunikasi Sosial
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain. Melalui komunikasi kita bekerja sama dengan anggota masyarakat untuk mencapai tujuan bersama.
Baca juga: Mengenal Konsep Komunikasi Verbal
Konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita, dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita. Pernyataan Eksistensi diri sebagaimana Filosof Prancis, R. Descartes mengatakan “Cogito Ergo sum” “saya berpikir, maka saya ada” menjadi “saya berbicara, maka saya ada”. Untuk kelangsungan hidup, memperoleh hubungan dan memperoleh kebahagiaan.
2. Komunikasi Ekspresif
Fungsi Komunikasi Ekspresif dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita melalui pesan-pesan non verbal. Komunikasi ekspresif ini erat kaitannya dengan komunikasi sosial, yang dapat dilakukan baik sendirian ataupun dalam kelompok. Emosi juga dapat kita salurkan lewat bentuk-bentuk seni seperti puisi, novel, musik, tarian atau lukisan.
3. Komunikasi Ritual
Komunikasi Ritual suatu bentuk komunikasi yang biasanya dilakukan secara kolektif. Hal ini sangat erat kaitannya dengan komunikasi ekspresif. Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara, mulai dari upacara kelahiran, khitanan, ulang tahun, khitbah, pernikahan, berdoa, sholat, haji, perayaan lebaran hingga upacara kematian. Dalam acara-acara itu orang mengucapkan kata-kata atau menampilkan perilaku tertentu yang bersifat simbolik mereka berpartisipasi dalam bentuk komunikasi ritual tersebut menegaskan kembali komitmen mereka kepada tradisi keluarga, suku, bangsa, negara ideologi atau agama mereka.
Komunikasi ritual ini kadang-kadang bersifat mistik, dan mungkin sulit difahami orang-orang di luar komunitas tersebut hingga kapanpun ritual tampaknya akan tetap menjadi kebutuhan manusia, meskipun bentuknya berubah-rubah, demi pemenuhan jati dirinya sebagai individu, sebagai anggota komunitas sosial, dan sebagai salah satu unsur dari alam semesta.
4. Komunikasi Instrumental
Komunikasi Instrumental secara khusus memiliki tujuan yang bersifat persuasif atau membujuk komunikasi yang berfungsi memberitahukan dan menerangkan (to inform) mengandung muatan persuasif dalam arti bahwa pembicara menginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya akurat dan layak untuk diketahui. Bahkan komunikasi yang menghibur (to entertain) pun secara tidak langsung membujuk khalayak untuk melupakan persoalan hidup mereka. Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja kita gunakan untuk menciptakan dan membangun hubungan, namun juga untuk menghancurkan hubungan tersebut.
Demikinan urgensi dan fungsi Ilmu Komunikasi. Mempelajari Ilmu Komunikasi membuat kita peka terhadap berbagai strategi yang dapat kita gunakan dalam komunikasi kita, agar bekerja lebih baik dengan orang lain demi keuntungan bersama. Komunikasi berfungsi sebagai instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan , baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Dan juga, Ilmu komunikasi penting bagi pertumbuhan sosial, sebagaimana makanan untuk pertumbuhan fisik. Semoga bermanfaat.