Home Komunikasi Politik Inilah 7 Jenis Pesan Politik

Inilah 7 Jenis Pesan Politik

by Rudi Trianto
Inilah 7 Jenis Pesan Politik

Inilah 7 Jenis Pesan Politik. Pesan politik adalah komunikasi yang ditujukan untuk mempengaruhi opini dan sikap publik terhadap isu politik tertentu atau kandidat/partai politik tertentu. Pesan politik dapat disampaikan melalui berbagai media, seperti iklan politik, kampanye politik, debat politik, lobi politik, dan humas politik. Tujuan dari pesan politik adalah untuk membangun dukungan publik terhadap isu politik tertentu atau kandidat partai politik yang bersangkutan. Pesan politik biasanya dikemas dengan bahasa yang persuasif dan menggunakan teknik-teknik retorika tertentu untuk mempengaruhi pendapat dan sikap publik.

Jenis-jenis Pesan Politik

Pesan politik merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh politisi dan partai politik dalam berinteraksi dengan publik. Ada beberapa jenis pesan politik yang biasa digunakan untuk mempengaruhi opini dan sikap publik terhadap isu politik tertentu. Setiap jenis pesan politik memiliki tujuan dan cara yang berbeda dalam mencapai target komunikasi. Dalam tulisan berikut ini, kita akan membahas jenis-jenis pesan politik yang paling sering digunakan dalam konteks politik.

1. Retorika Politik

Retorika politik merupakan suatu bentuk komunikasi politik yang dilakukan dengan menggunakan bahasa dan strategi komunikasi tertentu untuk mempengaruhi opini publik dan memenangkan dukungan politik. Pada dasarnya, retorika politik memanfaatkan bahasa dan argumentasi untuk membentuk persepsi publik terhadap suatu kebijakan atau tokoh politik.

Penggunaan retorika politik sering ditemukan dalam berbagai macam situasi politik, seperti kampanye politik, debat publik, atau pidato politik. Dalam situasi-situasi tersebut, komunikator politik berusaha menggunakan retorika politik untuk menciptakan efek yang diinginkan pada pendengar atau penonton. Beberapa contoh efek yang ingin dicapai melalui retorika politik adalah membangkitkan emosi publik, memperkuat keyakinan dan dukungan politik, serta mengubah pandangan atau sikap publik.

Tentu saja, retorika politik yang digunakan harus dilakukan dengan etika dan memperhatikan nilai-nilai moral yang ada. Karena terkadang, retorika politik juga dapat menimbulkan kontroversi, terutama jika digunakan untuk memanipulasi dan menyesatkan opini publik. Oleh karena itu, retorika politik perlu dipelajari dan dipahami dengan baik agar dapat digunakan dengan bijak dalam situasi politik yang tepat.

Contoh retorika politik yang populer adalah pidato Martin Luther King Jr., “I Have a Dream”. Pidato ini menggunakan bahasa yang indah dan persuasif untuk memperjuangkan hak-hak sipil yang sama bagi seluruh warga negara Amerika Serikat. Selain itu, pidato tersebut juga memanfaatkan metafora dan analogi untuk menggambarkan harapan dan cita-cita masyarakat Amerika Serikat yang merdeka dan adil.

Baca juga: Pesan Komunikasi Politik

2. Propaganda Politik

Propaganda politik merupakan suatu bentuk pengaruh yang dilakukan oleh pihak tertentu, dengan tujuan mempengaruhi pendapat publik dan membentuk opini yang diinginkan. Biasanya dilakukan oleh pihak yang mempunyai kepentingan untuk memenangkan suatu pemilihan atau memperjuangkan suatu isu politik. Dapat dilakukan melalui media massa, kampanye politik, dan kegiatan-kegiatan publik lainnya.

Dalam politik modern, propaganda politik banyak menggunakan media sosial sebagai alat utamanya. Dalam media sosial, propaganda politik sering disebarkan melalui pesan-pesan pendek yang mudah dipahami dan disebarkan dengan cepat. Oleh karena itu, propaganda politik sering disebut sebagai “informasi cepat” yang sangat efektif dalam mempengaruhi opini publik.

Namun, propaganda politik juga memiliki efek negatif, terutama jika digunakan untuk tujuan yang tidak etis. Propaganda politik dapat menyesatkan dan memanipulasi opini publik, serta merugikan pihak-pihak yang tidak memiliki kepentingan yang sama dengan pihak pengirim propaganda. Oleh karena itu, propaganda politik perlu diawasi dan diatur oleh pihak yang berwenang, seperti media massa dan pemerintah.

Beberapa contoh propaganda politik yang terkenal di dunia antara lain adalah kampanye propaganda Nazi di Jerman pada masa Perang Dunia II dan kampanye propaganda Soviet di Uni Soviet pada masa Perang Dingin. Dalam kedua kampanye tersebut, propaganda politik digunakan untuk membangun dukungan publik terhadap kebijakan pemerintah, serta menciptakan persepsi yang positif terhadap pemerintah.

Namun, propaganda politik tidak selalu digunakan untuk kepentingan yang buruk. Propaganda politik juga dapat digunakan untuk tujuan yang baik, seperti mengedukasi publik tentang isu-isu politik dan sosial yang penting, serta memobilisasi publik untuk memperjuangkan hak-hak mereka. Oleh karena itu, propaganda politik perlu dilihat dari sudut pandang yang lebih luas dan tidak selalu dianggap sebagai suatu hal yang negatif.

Inilah 7 Jenis Pesan Politik

Inilah 7 Jenis Pesan Politik

3. Iklan Politik

Merupakan salah satu strategi kampanye politik yang bertujuan untuk memenangkan suatu pemilihan. Iklan politik dapat dilakukan melalui media massa, seperti televisi, radio, dan internet, serta melalui kegiatan-kegiatan publik seperti debat publik dan acara kampanye.

Dalam iklan politik, kandidat atau partai politik biasanya mempromosikan diri atau program-programnya dengan menyoroti prestasi-prestasi atau isu-isu yang dianggap penting oleh masyarakat. Iklan politik juga sering memanfaatkan sentimen atau emosi publik untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan.

Namun, iklan politik juga memiliki efek negatif. Iklan politik yang bertujuan untuk menyerang atau mencemarkan nama baik lawan politik seringkali dianggap sebagai iklan politik negatif atau dirty campaign. Iklan politik negatif dapat memicu kebencian dan konflik di masyarakat, serta menurunkan tingkat partisipasi pemilih pada suatu pemilihan. Oleh karena itu, iklan politik perlu diatur dan diawasi oleh pihak yang berwenang, seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU). Iklan politik yang mengandung unsur SARA atau memanipulasi informasi dan fakta harus dilarang dan dapat dikenakan sanksi hukum.

Beberapa contoh iklan politik yang terkenal di dunia antara lain adalah iklan politik Barack Obama “Yes We Can” pada kampanye presiden AS tahun 2008 dan iklan politik Joko Widodo “Jokowi for President” pada kampanye presiden Indonesia tahun 2014. Kedua iklan politik tersebut berhasil memenangkan pemilihan dan menjadi ikon dalam sejarah politik masing-masing negara.

4. Agitasi Politik

Agitasi politik merujuk pada usaha atau tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang atau kelompok kepentingan tertentu untuk mempengaruhi opini publik terhadap suatu isu politik. Dapat dilakukan melalui berbagai media, seperti pidato, publikasi di media massa, serta kegiatan demonstrasi dan aksi protes.

Dalam konteks politik, agitasi sering dilakukan oleh partai politik dan kelompok kepentingan yang ingin memperoleh dukungan dari masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu. Agitasi politik juga dapat dilakukan oleh individu atau kelompok masyarakat sipil yang ingin memperjuangkan hak-hak mereka yang dianggap tidak diakui oleh pemerintah.

Baca juga: Kampanye dalam Komunikasi Politik

Namun, agitasi politik juga dapat berdampak negatif. Agitasi yang dilakukan secara radikal dan merusak dapat menimbulkan ketidakstabilan politik dan sosial di suatu negara. Oleh karena itu, agitasi politik perlu diatur dan diawasi oleh pihak yang berwenang, seperti aparat keamanan dan pihak berwenang di bidang politik. Agitasi politik juga harus dilakukan secara etis dan tidak merugikan pihak lain. Agitasi yang menggunakan tindakan kekerasan atau mengganggu ketertiban umum dapat merugikan masyarakat secara umum, dan dapat merusak citra kelompok atau partai politik yang melakukan agitasi.

Dalam konteks Indonesia, agitasi politik telah menjadi bagian dari sejarah politik negara ini. Selama era Orde Baru, agitasi politik dilakukan oleh partai-partai oposisi dan masyarakat sipil yang ingin menggulingkan pemerintahan Soeharto. Seiring dengan berjalannya waktu, agitasi politik semakin berkembang dan melibatkan berbagai kelompok kepentingan, termasuk mahasiswa, buruh, dan petani.

5. Lobi Politik

Lobi politik adalah kegiatan yang dilakukan oleh kelompok kepentingan atau individu yang berusaha mempengaruhi kebijakan publik yang akan diambil oleh pemerintah atau lembaga legislatif. Kegiatan lobi politik ini melibatkan berbagai teknik seperti pertemuan, komunikasi, dan negosiasi antara para lobbi dengan pejabat publik.

Pada dasarnya, lobi politik memiliki dua tujuan utama. Pertama, lobbi berusaha mempengaruhi kebijakan yang diambil oleh pemerintah sehingga kepentingan mereka terakomodasi dalam kebijakan tersebut. Kedua, lobbi ingin mempengaruhi pandangan publik tentang suatu isu tertentu melalui pengaruh media dan kampanye. Lobi politik sangat penting dalam sistem politik modern. Para lobbi dapat memberikan informasi yang penting dan membantu pejabat publik dalam membuat keputusan yang tepat. Namun, kegiatan lobi politik seringkali menjadi kontroversial karena dapat menimbulkan kecurangan, penyalahgunaan kekuasaan, dan konflik kepentingan.

Di Indonesia, kegiatan lobi politik mulai marak sejak era reformasi pada tahun 1998. Pada saat itu, banyak organisasi masyarakat sipil dan kelompok kepentingan yang muncul dan berusaha mempengaruhi kebijakan publik. Saat ini, kegiatan lobi politik di Indonesia semakin berkembang dan melibatkan berbagai kelompok kepentingan seperti organisasi pengusaha, LSM, dan kelompok masyarakat sipil.

Namun, lobi politik juga memiliki risiko yang harus diperhatikan. Kegiatan lobi politik dapat merugikan kepentingan masyarakat dan negara jika dilakukan secara tidak etis atau melanggar hukum. Oleh karena itu, lobi politik perlu diatur dan diawasi dengan baik agar tidak merugikan kepentingan publik.

Inilah 7 Jenis Pesan Politik

Inilah 7 Jenis Pesan Politik

6. Kampanye Politik

Kampanye politik adalah serangkaian kegiatan dan upaya yang dilakukan oleh seorang kandidat atau partai politik untuk mempromosikan diri atau ideologi mereka dan mendapatkan dukungan publik dalam pemilihan umum. J politik biasanya meliputi pembuatan iklan, debat, pidato, pemasangan spanduk dan poster, serta kunjungan ke berbagai daerah untuk bertemu dengan pemilih.

Tujuan utama dari kampanye politik adalah untuk mempengaruhi pandangan dan pendapat publik tentang kandidat atau partai politik dan meyakinkan mereka untuk memberikan suara dalam pemilihan umum. Kampanye politik dapat mempengaruhi pemilih melalui berbagai cara, seperti membentuk citra positif atau negatif tentang kandidat atau partai politik tertentu, menyoroti prestasi atau kelemahan kandidat atau partai politik, serta menekankan isu-isu yang dianggap penting oleh pemilih.

Kampanye politik sering kali menggunakan teknik-teknik persuasif dan memanfaatkan media massa untuk menjangkau pemilih. Iklan politik adalah salah satu teknik yang sering digunakan dalam kampanye politik, di mana kandidat atau partai politik membuat iklan yang ditayangkan di media massa seperti televisi, radio, atau internet. Debat politik juga merupakan teknik yang penting dalam kampanye politik, di mana kandidat atau wakil partai politik berdebat mengenai isu-isu penting dalam pemilihan umum.

Namun, kampanye politik juga dapat menimbulkan kontroversi dan sengketa, terutama jika dilakukan dengan cara yang tidak etis atau melanggar hukum. Contohnya, kampanye politik yang mengandalkan uang politik atau politik uang, yakni penggunaan uang atau kekuasaan oleh kandidat atau partai politik untuk memperoleh dukungan atau keuntungan dalam pemilihan umum. Hal ini dapat merugikan persaingan politik yang sehat dan mengancam demokrasi.

Oleh karena itu, perlu ada aturan dan regulasi yang jelas mengenai kampanye politik agar dapat dilakukan secara fair dan transparan. Di Indonesia, kampanye politik diatur dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang mengatur berbagai hal terkait dengan kampanye politik, seperti penggunaan dana kampanye, iklan politik, dan jadwal kampanye.

7. Humas politik

Public Relations (PR) politik adalah praktik yang bertujuan untuk membangun, memelihara, dan meningkatkan citra dan reputasi kandidat atau partai politik di mata publik. Humas politik juga berperan dalam menyampaikan informasi yang akurat dan jujur mengenai kandidat atau partai politik kepada publik. Dalam konteks politik, humas politik dapat membantu kandidat atau partai politik untuk mendapatkan dukungan publik, memenangkan pemilihan,. Dalam praktiknya, humas politik melibatkan berbagai strategi dan taktik untuk memengaruhi pandangan publik tentang kandidat atau partai politik tertentu. Beberapa strategi yang biasa digunakan dalam humas politik antara lain:

Baca juga: Retorika dan Propaganda Politik

1) Membuat dan menyebarluaskan siaran pers atau press release yang berisi informasi positif tentang kandidat atau partai politik. Siaran pers ini biasanya diberikan kepada media massa untuk disiarkan atau ditulis dalam berita.

2) Mengadakan konferensi pers, di mana kandidat atau partai politik bisa memberikan informasi atau menjawab pertanyaan dari wartawan.

3) Membuat dan menyebarluaskan materi kampanye, seperti poster, spanduk, brosur, atau leaflet  berisi informasi positif tentang kandidat atau partai politik.

4. Menggunakan media sosial untuk mengkomunikasikan informasi tentang kandidat atau partai politik. Media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram sangat efektif untuk menjangkau pemilih muda.

5. Humas politik juga dapat berperan dalam mengatasi isu atau kontroversi yang terkait dengan kandidat atau partai politik. Humas politik dapat memberikan klarifikasi atau penjelasan yang akurat dan jujur tentang isu atau kontroversi tersebut kepada publik.

Dalam dunia politik, pesan politik memiliki peran penting dalam mempengaruhi pendapat dan sikap publik terhadap kandidat atau partai politik tertentu. Terdapat beberapa jenis pesan politik yang digunakan oleh politisi dan partai politik untuk memperkenalkan diri mereka dan memperjuangkan program politiknya.

You may also like

Leave a Comment