Home Komunikasi Pemasaran Etika dalam Komunikasi Pemasaran

Etika dalam Komunikasi Pemasaran

by Rudi Trianto
Etika Komunikasi Pemasaran

Etika dalam komunikasi pemasaran bermanfaat untuk mengedepankan segi-segi etika dalam proses penciptaan komunikasi pemasaran, khususnya periklanan. Selain itu diharapkan bermanfaat dalam rangka mendorong terjadinya persaingan sehat antar agensi, pengiklan yang pada akhirnya menumbuhkan peran sosial periklanan sebagai media edukatif bagi masyarakat, selain tentu saja periklanan harus memiliki arti ekonomis yang berarti bagi korporasi, negara dan publik secara keseluruhan

Baca juga: Konsep Dasar Komunikasi Pemsaran

Memperhatikan etika komunikasi pemasaran termasuk salah satu strategi untuk meningkatkan perkembangan bisnis kita. Sebagaimana kita ketahui, dalam komunikasi pemasaran akan ada fungsi yang tujuannya adalah mencari target hingga mengembangkan bisnis. Namun demikian, apabila orientasi dari sebuah bisnis hanya sekedar mencari keuntungan sebanyak-banyaknya maka bisa dipastikan bisnis tersebut tidak akan bertahan lama.

Pengertian Etika

  1. Menurut Sumaryono (1995), etika adalah studi tentang kebenaran dan ketidak benaran berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan melalui kehendak manusia dalam bertindak.
  2. Menurut Keraf (1998) etika adalah: Pertama, etika berasal dari bahasa Yunani ethos, artinya adat istiadat atau kebiasaan. Kedua, etika diartikan sebagai filsafat moral, atau ilmu yang membahas dan mengkaji nilai dan norma yang diberikan oleh moralitas dan kebiasaan hidup yang baik.
  3. Menurut Blech (2000), etika adalah prinsip-prinsip moral dan nilai yang menentukan tindakan dan keputusan dari individu atau kelompok.
  4. Menurut Shimp (2000), etika adalah tindakan moral yang berkenaan dengan setiap aspek kehidupan. Etika secara umum adalah suatu peraturan atau norma yang bisa digunakan sebagai acuan bagi perilaku seseorang yang berkaitan dengan sifat yang baik dan buruk yang dilakukan oleh seseorang serta merupakan suatu kewajiban dan tanggungan jawab moral.

Etika komunikasi pemasaran adalah seperangkat nilai tentang baik, buruk, benar dan salah dalam komunikasi pemasaran berdasarkan pada seperangkat prinsip dan norma dimana para pemasar harus komitmen dalam berkomunikasi, berperilaku dan berelasi guna tujuan pemasaran dengan selamat.

Selain itu etika komunikasi pemasaran juga dapat berarti pemikiran atau refleksi tentang moralitas dalam berkomunikasi memasarkan produk barang atau jasa yaitu refleksi tentang perbuatan baik, buruk, terpuji, tercela, benar, salah, wajar, pantas, tidak pantas dari perilaku seseorang pemasar atau marketer.

Masalah Etika dalam Komunikasi Pemasaran

Masalah Etika dalam Komunikasi Pemasaran

Masalah Etika dalam Komunikasi Pemasaran

  1. Iklan dianggap tidak jujur dan menipu
    Industri periklanan tidak jauh dari perilaku berbohong, menipu, dan bentuk kecurangan lainnya. Pertama, Iklan bersifat manipulatif. Kedua, Iklan bersifat ofensif dan berselera buruk. Ketiga, Iklan menciptakan dan mempertahankan stereotipe. Keempat, Iklan menyebabkan orang-orang membeli barang yang tidak penting.
  2. Masalah etika dalam personal selling. Kemungkinan perilaku tidak etis lebih besar terjadi dalam personal selling daripada aspek lain komunikasi pemasaran. penyebabnya adalah banyaknya personal selling yang terjadi dalam basis one-on-one. Seorang sales person berada dalam posisi ia dapat berkata apa saja tanpa harus khawatir untuk mempertanggung jawabkan kepada publik.
  3. Masalah etika dalam kemasan. Pertama, Informasi label dalam kemasan yang menyesatkan. Kedua, Grafik pengemasan tidak mempresentasikan isi produk yang sebenarnya. Ketiga, Masalah pengemasan yang tidak aman (unsafe packaging)
  4. Masalah etika dalam promosi penjualan. Promosi penjualan yang berorientasi konsumen seperti pemberian kupon, penawaran bonus, pengembalian, undian berhadiah, dan kontes; dapat bersifat tidak etis ketika promotor penjualan menawarkan penghargaan kepada konsumen tetapi nihil perwujudannya.
  5. Masalah etika dalam public relations. Publisitas sebagai salah satu aspek dari public relation yang berhubungan erat dengan komunikasi pemasaran, meskipun seringkali melakukan publisitas negatif dengan memanipulasi informasi yang tidak sebenarnya.

Baca juga: Sponsorship dalam Komunikasi Pemasaran

Etika Komunikasi Pemasaran Secara Umum

Berikut ini adalah beberapa macam etika dalam membangun komunikasi pemasaran yang etis:

  1. Menyesuaikan pesan dengan target pemasaran. Pesan pemasaran harus memperhatikan usia dan kelompok tertentu. Ini akan bisa lebih efektif dan terlihat lebih bermoral.
  2. Jujur dalam beriklan. Jujur dalam membuat sebuah penawaran sangatlah penting sehingga konsumen puas dan merasa tidak tertipu.
  3. Menghargai kompetitor. Menghargai dan tidak menyerang kompetitor adalah cara bersaing yang sehat. Kompetitor bukanlah musuh, tetapi mitra dalam berkompetisi.
  4. Tidak bersifat offensive. Model komunikasi pemasaran harus memiliki aturan yakni tidak boleh menyerang suatu pihak. Pemasar harus memperhatikan kaidah norma, moral dan tidak menyalahi aturan.
  5. Memberikan informasi secukupnya. Informasi berlebihan sering membuat konsumen kecewa ketika informasi tidak sesuai dengan produk.
  6. Memperhatikan kesopanan. Kesopanan merupakan bagian yang penting dalam etika komunikasi pemasaran. Kesopanan menjadi komponen wajib agar komunikasi pemasaran berjalan dengan baik.
  7. Memberikan respek kepada konsumen. Meskipun konsumen memiliki ketergantungan tinggi pada produk, rasa hormat harus tetap terpelihara sehingga konsumen juga tetap nyaman dan puas.
  8. Menghindari unsur SARA. Hindari menyinggung masalah SARA dalam berkomunikasi. Jauhi membuat iklan yang melecehkan suatu suku atau kelompok ras tertentu.
  9. Memperhatikan nilai dan moral. Komunikasi akan efektif dan bisa berlangsung dengan baik jika memperhatikan nilai dan moral yang berlaku. Hindari bentuk komunikasi pemasaran yang jauh dari nilai-nilai luhur kehidupan dan moralitas.
  10. Memberikan kesempatan untuk testimonial. Testimonial akan menjadi sebuah umpan balik dan penilaian langsung dari pengguna produk atau layanan. Hal ini menjadi sebuah penghargaan bagi konsumen.
Etika Pemasaran Secara Umum Tentang Trust and Mistrust

Etika Pemasaran Secara Umum Tentang Trust and Mistrust

Etika Komunikasi Pemasaran Islam

1. Pengertian Etika Komunikasi Pemasaran dalam Islam

Arti etika sangat dekat pengertiannya dengan istilah dalam al-Quran yakni al-khuluq atau akhlaq. Etika komunikasi pemasaran Islam adalah seperangkat nilai tentang baik, buruk benar, salah dan halal, haram dalam dunia pemasaran berdasarkan pada prinsip-prinsip moralitas yang sesuai dengan syariah. Adapun akhlaq mengadung beberapa arti antara lain:

  1. Tabiat, yaitu sifat dalam diri yang terbentuk oleh manusia tanpa dikehendaki dan tanpa diupayakan.
  2. Adat, yaitu sifat dalam diri yang diupayakan manusia melalui latihan yang berdasarkan latihan.
  3. Watak, yaitu cakupannya melalui hal-hal yang menjadi tabiat dan hal-hal yang diupayakan hingga menjadi adat. Kata akhlak juga berarti kesopanan atau agama.

Baca juga: Word of Mouth Marketing

2. Kecurangan Komunikasi Pemasaran dalam perspektif Islam

Adapun beberapa kecurangan komunikasi pemasaran dalam perspektif Islam:

  1. Rekayasa penawaran dan rekayasa permintaan
    Dalam fikih Islam rekayasa permintaan disebut bay ‘najasy. Hal ini terjadi ketika pembeli menciptakan permintaan palsu seolah-olah terdapat banyak permintaan terhadap suatu produk sehingga harga jual produk itu akan naik. Sedangkan rekayasa penawaran adalah ihtikar, yaitu penimbunan barang. Barang tersebut menjadi kebutuhan masyarakat dari sirkulasi pasar dalam satu masa tertentu sampai kemudian barang tersebut akan semakin mahal.
  2. Penipuan (tadlis)
    Setiap transaksi dalam Islam harus berdasarkan prinsip kerelaan antara kedua belah pihak. Mereka harus mempunyai informasi tentang barang yang menjadi perdagangan, baik dari segi kualitas, kuantitas, harga jual dan waktu serah terima. Sehingga tidak ada yang merasa terugikan dan tidak ada pihak yang tercurangi.
  3. Kerancauan (taghrir)
    Kerancauan (unknown to both parties) atau gharar juga mengambil empat bentuk yang menyangkut kuantitas, kualitas, harga dan waktu penyerahan barang. Taghrir penyebabnya adalah incomplate information.
Salah satu karakteristik Syariah marketing adalah Humanis

Salah satu karakteristik Syariah marketing adalah Humanis

Karakteristik Syariah Marketing

Terdapat empat karakteristik dalam syariah marketing yang dapat menjadi pedoman bagi para pemasar sebagai berikut:

  1. Teitis (Rabbaniyah)
    Karakteristik ini menciptakan keyakinan pada hati syariah marketer bahwa dia dalam pengawasan Allah SWT ketika sedang melaksanakan segala kegiatan macam bentuk pemasaran dan akan mempertanggungjawabkannya atas pelaksanaan syari’at kelak. Sehingga seorang syariah marketing akan mematuhi hukum-hukum syari’at dalam segala aktivitasnya sebagai sorang pemasar.
  2. Etis (Akhlaqiyah)
    Karakteristik ini mengedepankan nilai-nilai akhlaq, moral etika, tidak peduli apapun agamanya. Karena niai-nilai moral dan etika bersifat universal semua agama. Sehingga dalam karakteristik etis ini bisa menjadi panduan bagi syariah marketer untuk selalu memelihara moral dan etika dalam setiap tutur kata, perilaku dan keputusan-keputusannya.
  3. Realistis (Al-waqi’iyah)
    Syariah marketer selain mengedepankan profesionalitas mereka juga menjalankan nilai-nilai religius, aspek moral dan kejujuran dalam setiap aktivitas pemasarannya. Bersikap fleksibel dan luwes dalam bersikap dan bergaul, bersahabat, santun dan simpatik terhadap pelanggan.
  4. Humanitis (Al-insaniyah)
    Pemasar harus memiliki nilai humanitis yaitu menjadi manusia yang terkontrol dan seimbang, bukan manusia yang serakah dan menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan yang sebesar-besarnya. Bukan pula menjadi manusia yang bisa bahagia atas penderitaan orang lain.
Etika pemasaran Islam berdasarkan pada Truth

Etika pemasaran Islam berdasarkan pada Truth

Etika Komunikasi Pemasaran Islam

Berikut ini etika komunikasi pemasaran dalam pandangan Islam:

  1. Shiddiq
    Shiddiq artinya benar dan jujur. Seorang pemasar haruslah menjiwai seluruh perilakunya dengan sifat shiddiq dalam melakukan pemasaran hingga berhubungan dengan konsumen yang harus senantiasa mengedepankan kebenaran informasi jujur dalam menjelaskan produk.
  2. Istiqamah
    Istiqamah adalah bentuk kualitas batin yang melahirkan sikap konsisten dan teguh pendirian untuk menegakkan dan membentuk sesuatu menuju kondisi yang lebih baik. Seorang pemasar harus konsisten terhadap visi, misi dan sasaran perusahaan. Tidak hanya itu, seorang pemasar harus kontinyu, tetap dinamis terhadap gagasan yang inovatif.
  3. Fatanah
    Fatanah yakni berarti sebagai intelektual, kecerdikan atau kebijaksanaan. Para pemasar harus memiliki sifat fatanah karena segala aktivitas dalam manajemen suatu perusahaan harus dengan kecerdasan dan mengoptimalkan semua potensi akal yang ada untuk mencapai tujuan.
  4. Amanah
    Amanah artinya dapat dipercaya, bertanggung jawab, kredibel, dan memenuh sesuatu sesuai dengan ketentuan. Seorang syariah marketer, harus menjaga amanah kepadanya sebagai wakil perusahaan dalam memasarkan dan mempromosikan produk kepada pelanggan. Bentuk dalam menjaga amanah seperti mengembalikan setiap hak kepada pemiliknya, baik sedikit ataupun banyak dan tidak mengurangi hak orang lain baik itu berupa penjualan atau fee.
  5. Tabligh
    Tabligh artinya komunikatf dan argumentatif. Seorang pemasar, ia harus mampu menyampaikan keunggulan produk dengan jujur, tidak berbohong ataupun menipu pelanggan. Dia harus menjadi seorang komunikator yang baik yang bisa berbicara benar dan bi al-hikmah (bijaksana dan tepat sasaran) kepada konsumennya.

You may also like

Leave a Comment