Sejarah perkembangan dunia penyiaran tentu saja dipengaruhi oleh teknologi. Perkembangan teknologi penyiaran telah melahirkan masyarakat yang makin besar tuntutannya akan hak untuk mengetahui dan hak untuk mendapatkan informasi melalui media penyiaran baik media cetak maupun media elektronik. Saat ini informasi telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat dan telah menjadi komoditas penting dalam kehidupan masyarakat.
Semakin tinggi minat masyarakat dalam mencari informasi memberi peluang bagi stasiun penyiaran baik cetak maupun elektronik untuk meningkatkan kinerja mereka dalam memberikan informasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Sejarah perkembangan dunia penyiaran elektronik dekade terakhir masih didominasi oleh radio dan televisi. Berikut ini sejarah singkat perkembangan media penyiaran dari masa ke masa.
Daftar Isi
Sejarah Singkat Radio
Sejarah penemuan radio berawal di Inggris dan Amerika Serikat. Donald Mc Nicol dalam bukunya “Radio’s Conguest of Space” menyatakan bahwa terkalahkannya ruang angkasa oleh radio bermula pada tahun 1802 oleh Dane, yaitu dengan penemuan suatu teknologi pengiriman pesan dalam jarak pendek dengan menggunakan alat sederhana berupa kawat beraliran listrik.
Sejarah penemuan teknologi radio oleh tiga tonggak sejarah, yaitu berawal dari teori matematis oleh James Maxwell berkebangsaan Inggris tahun 1864. Julukannya adalah “Scientific Father of Wireless”. Ia berhasil menemukan rumus yang mewujudkan gelombang elektromagnetik sebagai dasar teknologi radio dan televisi. Teknologi ini kemudian diteruskan oleh Heinrich Rudolf Hertz, di Jerman pad 1887.
Hingga akhirnya di tangan Ilmuwan, Guglielmo Marconi (1901), teknologi ini menjadi sistem yang mempu mengirimkan pesan secara praktis dengan pengiriman sinyal telegraf trans Atlantik dari Cornwall Inggris ke new Foundland, Kanada. Hingga akhirnya G. Marconi terkenal sebagai Bapak radio Dunia.
Radio sebagai alat atau media komunikasi massa (broadcasting) merupakan buatan David Sarnoff tahun 1915. Le De Forrest melalui eksperimen siaran radionya secara massal pada tahun 1916 menjadikannya sebagai pelopor radio siaran. Hingga akhirnya muncul siaran radio sebagai sebuah industri diantaranya BBC (British Broadcasting Corporation) pada tahun 1922. Disusul NBC (National Broadcasting Company) pada tahun 1926 di Amerika.
Sejarah Singkat Radio di Indonesia
Sejarah perkembangan radio di Indonesia berawal ketika masa penjajahan Belanda. Setelah perang dunia 1, komunikasi lewat radio di Hindia Belanda (Indonesia saat ini) pelopornya adalah Ir. Koomans di Belanda dan Ir. De Groot di Hindia Belanda. Mulai saat itulah, lahir hubungan radio telegrafi dari Belanda ke Hindia Belanda.
Tahun 1925 muncul siaran radio pertama kali yaitu Bataviase Radio Vereniging (BRV) di Tajung Priok oleh Weltevreden. Lima tahun setelahnya, PTT Hindia Belanda melakukan siaran radio oleh NIROM (Nederlands Indische Radio Omroep Maatschapij). Setelah itu muncullah radio-radio siaran diantaranya SRV (Solose Radio Vereniging) tahun 1933. Tidak berapa lama kemudian muncul pula radio siaran di Surabaya dan Semarang.
Baca juga: Konsep Dasar Komunikasi Penyiaran
Pasca penjajahan Jepang, dengan peralatan siaran peninggalan Belanda dan Jepang, RRI (Radio Republik Indonesia) didirikan pada 11 September 1945. Hingga akhirnya RRI kemudian berkembang dan mempunyai jaringan siaran terbesar di Indonesia. Pada periode tahun 1966 -1967 di berbagai daerah terbentuklah organisasi radio amatir, hingga akhirnya terbentuklah Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (ORARI) tahun 1968. Dari kalangan swasta tercatat di Dirjen Postek Depkominfo hingga tahun 2009 tidak kurang 200 stasiun penyiaran FM dan 100 stasiun AM beroperasi di Indonesia.
Sejarah Singkat Televisi
Tahun 1926 televisi pertama oleh John Logie Baird kepada masyarakat bentuknya bukanlah kotak minimalis seperti yang kita kenal sekarang. Melainkan terdiri atas banyak lempengan, tabung, dan kabel yang berseliweran. Kemudian tahun 1927, Philo Taylor Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat mengembangkan televisi modern pertama.
Tanggal 11 Mei 1939 menjadi hari bersejarah karena pemancar televisi untuk pertama kalinya mengudara di kota Berlin, Jerman. Akhirnya, dunia mulai berkenalan dengan alat komunikasi secara visual untuk mengetahui kejadian di belahan dunia lain. Pada akhir tahun 1950, sebagian besar orang di dunia sudah mulai memiliki TV di rumah. Kala itu kebanyakan orang menggunakan televisi hitam putih, meskipun sebenarnya televisi berwarna sudah ada.
Di Amerika TV berwarna ada sejak tahun 1954, tetapi belum ada siaran TV yang dapat menayangkan gambar berwarna. Baru pada tahun 1966 siaran TV sepenuhnya berwarna. Pada tahun 1967, kepopuleran televisi berwarna mulai mengalahkan televisi hitam putih. Oleh karena itu, siaran TV berwarna pun terus bertambah.
Di era yang bersamaan, tepatnya di tahun 1962, TVRI hadir sebagai stasiun televisi pertama di Indonesia. Pada tahun 1970-an televisi semakin mengukuhkan diri sebagai sarana hiburan dengan hadirnya teknologi VCR (Video Cassette Recorder). Teknologi ini memungkinkan untuk merekam siaran televisi untuk pertama kalinya. Pada tahun 1980-an TV kabel (saluran TV berbayar) populer di berbagai belahan dunia. RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia) jadi saluran televisi kabel pertama yang menggunakan dekoder di Indonesia. Mereka mulai beroperasi sejak tahun 1989 hingga tahun 1991, lalu akhirnya menjadi salah satu stasiun TV nasional.
Sejarah Singkat Televisi di Indonesia
Kegiatan penyiaran televisi di Indonesia bermula pada tanggal 24 Agustus 1962 bertepatan dengan pesta olahraga Asia ke 4 (Asian Games) di Senayan Jakarta. Sejak saat itu hingga tahun 1963, TVRI melakukan siaran rata-rata satu jam sehari dengan segala keterbatasannya. Tanggal 16 Agustus 1967 Presiden Soeharto meresmikan penggunaan satelit Palapa sebagai era baru dalam perkembangan siaran televis di Indonesia.
Pada akhir tahun 1980-an bermunculanlah beberapa stasiun televisi swasta antara lain RCTI, SCTV, Indosiar, TPI dan ANTV. Pada tahun 1998 seiring dengan gerakan reformasi, banyak televisi swasta bermunculan yakni METRO, TRANS TV, GLOBAL TV, dll. Selain itu juga berkembang televis berlangganan yang menyajikan berbagai program dalam dan luar negeri. Setelah adanya UU Penyiaran tahun 2002, jumlah stasiun televisi di Indonesia terus bermunculan khususnya di berbagai daerah. Sampai Juli 2002 jumlah orang yang memiliki pesawat televise di Indonesia mencapai 25 juta.
Demikian pembahasan singkat tentang sejarah perkembangan dunia penyiaran. Bermula dari penemuan teknologi sederhana hingga berkembang sangat cangih seperti yang kita temukan saat ini. Tidak terbayangkan sebelumnya bahwa perangkat media penyiaran dan perangkat penerimanya bisa secanggih seperti sekarang. Semoga bermanfaat. *www.himso.id