Home Komunikasi Penyiaran Manajemen Pengelolaan Media Penyiaran

Manajemen Pengelolaan Media Penyiaran

by Rudi Trianto
Manajemen pengelolaan media penyiaran

Manajemen pengelolaan media penyiaran merupakan hal paling penting dalam penyelenggaraan siaran. Ibarat tubuh, manajemen menjadi ruh yang menjadi sumber kehidupan. Tanpa ruh matilah tubuh. Begitupun sebuah organisasi media penyiaran atau lembaga apapun tidak akan berjalan dan hidup tanpa adanya manajemen pengelolaan.

Pengertian manajemen

Menurut Schoderbek, Cosier, dan Aplin; manajemen adalah suatu proses untuk mencapai tujuan organisasi melalui pihak-pihak lain. Menurut Stoner; Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi.

Pringle, Jennings, dan Longenecker; menjelaskan bahwa manajemen adalah proses memperoleh dan mengkombinasikan sumber daya manusia, keuangan, informasi dan fisik untuk mencapai tujuan utama organisasi, yaitu menghasilkan barang atau jasa. Howard Carlisle (1987), manajemen kegiatan mengarahkan, mengkordinasikan, dan mempengaruhi operasional suatu organisasi agar mencapai hasil dan tujuan serta mendorong kinerjanya secara total.

Wayne Mondy (1983), “Mangement: the process of planning, organizing, influencing, and controlling to accomplish organizational goals through the coordinated use of human and material resources”. Jadi, secara umum manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memengaruhii dan pengawasan untuk mencapai tujuan organisasi melalui koordinasi penggunaan sumber daya manusia dan materi

Arti Penting Manajemen

Sebagaimana organisasi atau perusahaan lain, media penyiaran juga menggunakan manajemen dalam menjalankan kegiatannya. Pada dasarnya, manajemen adalah kebutuhan semua organisasi. Tanpa manajemen, semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan menjadi lebih sulit.

Tiga alasan utama mengapa manajemen sangat penting bagi organisasi yakni antara lain sebagai berikut:

  1. Mempermudah mencapai tujuan dan mewujudkan tujuan organisasi
  2. Menjaga keseimbangan. Pengelolaan menajemen untuk menjaga keseimbangan antara tujuan, sasaran, kegiatan yang saling bertentangan dari pihak yang bertentangan dengan pihak yang berkepentingan dengan organisasi.
  3. Mencapai efisiensi dan efektifitas. Manajemen untuk mengukur efektifitas dan efisiensi kerja organisasi dalam mencapai tujuan.
Manajemen sangatlah penting dalam pengelolaan media penyiaran

Manajemen sangatlah penting dalam pengelolaan media penyiaran

Tingkatan Manajemen

Pada media penyiaran dan perusahaan lainnya, tingkatan manajemen terdiri dari tiga tingkatan yaitu sebagai berikut:

  1. Lower Manager (Manajer Tingkat Bawah). Pada tingkat ini, manager bertugas mengawasi secara dekat pekerjaan rutin karyawan yang berada di bawah naungannya. Manajer tingkat bawah bertanggung jawab kepada manajer tingkat menengah. Contohnya; Pada lembaga penyiaran Televisi seorang manajer produksi bertanggung jawab kepada manager program.
  2. Middle Manager (Manajer Tingkat Bawah). Di tingkatan ini, manager bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan tertentu sebagai bagian dari proses untuk mencapai tujuan utama perusahaan. Manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan terkadang juga karyawan operasional. Contoh; manager tingkat menengah di lembaga penyiaran antara lain kepala departemen program, teknik, bisnis dan sebagainya.
  3. Top Manager (Manajer Puncak). Manager pada tingkat ini bertugas mengkoordinasikan kegiatan perusahaan serta memberikan arahan dan petunjuk umum untuk mencapai tujuan perusahaan. Klasifikasi manajer tertinggi dari sekelompok kecil eksekutif. Manajemen puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi. Sebutan untuk manajer puncak adalah direktur atau presiden direktur.

Baca juga: Konsep Dasar Manajemen Penyiaran

Fungsi Manajemen Pada Media Pemyiaran

Pada media penyiaran, manajer umum (general manager) bertanggung jawab kepada pemilik dan pemegang saham dalam melaksanakan koordinasi sumber daya yang ada (manusia dan barang) sehingga tujuan media penyiaran bersangkutan dapat tercapai. Manajer umum pada dasarnya bertanggung jawab dalam setiap aspek operasional. Secara umum, fungsi manajemen dalam hal ini merupakan tanggung jawab manajer umum memiliki empat fungsi dasar yaitu:

1. Planning (Perencanaan)

Perencanaan dalam manajemen pengelolaan media penyiaran

Perencanaan dalam manajemen pengelolaan media penyiaran

Dalam “Management by Objectives and results for Bussines and Industry” George L. Morrisey, langkah perencanaan sebagai berikut:

  1. Menetapkan peran dan misi, yaitu menentukan sifat dan ruang lingkup tugas.
  2. Menentukan wilayah sasaran, yaitu menentukan pengelola media penyiaran dalam mencurahkan waktu, tenaga, dan keahlian
  3. Mengidentifikasi dan menentukan indikator efektifitas (indicator of effectiveness) dari setiap pekerjaan.
  4. Memilih dan menentukan sasaran atau hasil akhir pekerjaan
  5. Mempersiapkan rencana tindakan yang terdiri dari menentukan urutan tindakan, penjadwalan (scheduling), anggaran (budgeting), pertanggungjawaban, menguji dan merevisi rencana sementara (tentative plan)
  6. Membangun pengawasan, yaitu memastikan tujuan akan tercapai
  7. Komunikasi, yakni menentukan komunikasi organisasi untuk mencapai pemahaman serta komitmen pada enam langkah sebelumnya
  8. Pelaksanaan, yaitu memastikan persetujuan antara semua pihak yang terlibat mengenai komitmen untuk menjalankan tugas dan pekerjaan, melakukan pendekatan, dan pelibatan pihak lain

Baca juga: Organisasi dalam Media Penyiaran

Secara umum perencanaan dalam pengelolaan media penyiaran sebagai berikut:

  1. Mencanangkan tujuan (goal). Goal organisasi media penyiaran merupakan suatu pernyataan tentang mewujudkan suatu keadaan oleh media penyiaran di saat sekarang dan masa yang akan datang.
  2. Menetapkan visi dan misi. Visi merupakan cita-cita atau harapan untuk mewujudkan suatu keadaan atau situasi yang ideal di masa depan. Misi merupakan maksud atau tujuan akhir dengan serangkaian tindakan atau pekerjaan oleh media penyiaran.
  3. Menyusun Rencana Strategis. Perencanaan strategis media penyiaran meliputi: membuat keputusan mengenai sasaran dan tujuan program penyiaran, melakukan identifikasi dan sasaran (target) audien, menetapkan kebijakan atau aturan untuk menetapkan strategi, dan menggunakan strategi yang tepat
  4. Membuat Rencana Operasional. Rencana operasional merupakan penguraian lebih rinci bagaimana mencapai rencana strategis. Rencana operasional terdiri dari rencana sekali pakai (single use plan) dan rencana tetap (standing plans).
  5. Merumuskan Kebijakan. Kebijakan adalah pedoman umum dalam pembuatan keputusan. Pedoman umum berupa petunjuk mengenaipekerjaan atau teori kerja (working theory) atau prosedur standard atau SOP (standard operating procedure)
  6. Menetapkan Anggaran. Perencanaan sangat terkait dengan besaran anggaran untuk mencapai tujuan dan target tertentu dalam tahap perencanaan.
Pengorganisasian dalam lembaga media penyiaran

Pengorganisasian dalam lembaga media penyiaran

2. Organizing (Pengorganisasian)

Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya dan lingkungan yang melingkupinya. Dua aspek utama dalam proses penyusunan struktur organisasi adalah departementalisasi dan pembagian kerja. Kedua aspek ini adalah dasar proses pengorganisasian untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Dalam organisasi media penyiaran, pengorganisasian merupakan pengelompokan sumber daya, terutama sumber daya manusia, berdasarkan fungsinya dalam produksi atau kreasi pesan media. Organisasi media penyiaran bersifat tidak baku dan bisa sangat beragam tergantung ukuran organisasinya. Cara pengorganisasian sumber daya manusia sebuah media penyiaran bisa berdasarkan format organisasinya (komersial atau non-komersial). Dalam konteks media penyiaran di Indonesia, pengorganisasian sumber daya berdasarkan pada jenis penyiaran, yakni penyiaran swasta, publik, dan komunitas.

Tanggung jawab pelaksanaan pengorganisasian terbagi dalam dua kategori umu yaitu: Manajemen Penyiaran dan Pelaksana Operasioanal penyiaran. Masing-masing kategori memiliki struktur dan tanggung jawab fungsional tersendiri. Fungsi manajemen pada media penyiaran mengalir secara berurutan dari atas hingga ke bawah, mulai dari pimpinan tertinggi, direktur utama, manajer umum, hingga ke manager, staff dan seterusnya ke bawah. Setiap bagian dari struktur organisasi memiliki paparan kerja atau job description yang jelas untuk memahami batas wewenang dan tanggung jawab maing-masing.

3. Pengarahan dan Memberi Pengaruh

Fungsi mengarahkan (directing) dan memberikan pengaruh (influencing) adalah untuk merangsang antusiasme karyawan melaksanakan tanggung jawab secara efektif. Kegiatan ini mencakup empat kegiatan penting yakni sebagai berikut.

Baca juga: Media Penyiaran dan Teori Komunikasi

  1. Motivasi. Keberhasilan sebuah lembaga penyiaran dalam mencapai tujuannya berkaitan erat dengan tingkatan dan derajat kepuasan karyawan dalam memenuhi kebutuhannya. Semakin tinggi tingkat kepuasan karyawan, semakin besar pula kontribusi karyawan dalam berkontribusi untuk mencapai tujuan media penyiaran.  Top management harus mampu memberi motivasi berupa pemenuhan kebutuhan dasar dari SDM-nya mencakup kompensasi yang memadai, pemberian insentif, menciptakan kondisi kerja yang aman dan sehat, rekan kerja yang nyaman dan kompetitif, pengawasan yang stabil, kompeten dan adil.
  2. Komunikasi. Communication dari pimpinan kepada karyawan merupakan cara untuk sama-sama mengetahui dan menyadari tujuan dan rencana media penyiaran untuk bergerak bersama serta berperan secara penuh dan efektif dalam mencapai tujuan. Komunikasi dari atasan kepada bawahan (downward flow of communication) sangatlah penting. Dan menyediakan saluran komunikasi dari bawah ke atas (upward flow of communication) juga perlu menjaga agar terjadi kesepahaman dalam melaksanakan berbagai program media penyiaran.
  3. Kepemimpinan. Leadership merupakan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain untuk bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Kepemimpan yang efektif dan berkualitas adalah yang mampu mempengaruhi moral, kepuasan kerja, prestasi bawahan, memiliki kharisma, visioner, dan memiliki keyakinan diri.
  4. Pelatihan. Karyawan media penyiaran membutuhkan pelatihan khusus maupun pelatihan sambil bekerja (on the job training) untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang pekerjaaanya. Hal ini agar media pennyiaran memiliki karyawan yang cakap dan mahir dalam pekerjaannya sekaligus untuk meningkatkan kualitas media penyiaran.

4. Controlling (Pengawasan)

Pengawasan (controlling) atau juga evaluasi (evaluating), penilaian (appraising), perbaikan (correcting) merupakan kegiatan yang mencakup penetapan standard pencapaian, pengukuran kegiatan, dan pengambilan tindakan korektif. Robert J. Mockler (1972) berpendapat bahwa pegawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standard pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standard sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi untuk menjamin penggunaan sumber daya perusahaan secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan.

Dua konsepsi utama untuk mengukur pencapaian keberhasilan atau prestasi kerja (performance) manajemen media penyiaran sebagai berikut:

  1. Efisiensi, yakni kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar. Manajemen yang efisien adalah yang mencapai keluaran lebih tinggi (hasil, produktifitas, performance) daripada masukan (tenaga kerja, bahan, uang, peralatan, waktu). Dengan kata lain, manajemen mampu meminimalkan biaya penggunaan sumber daya untuk mencapai keluaran dengan lebih efisien.
  2. Efektivitas, merupakan kemampuan untuk memilih peralatan, sumber daya yang tepat untuk pencapaian tujuan. Dengan kata lain, managemen yang efektif adalah yang mampu memilih pekerjaan dengan metode yang tepat dalam mencapai tujuan. Peter Drucker, efektivitas adalah melakukan pekerjaan yang benar (doing the right things). Sedangkan efisiensi adalah melakukan pekerjaan dengan benar (doing things right).

Demikian pembahasan tentang manajemen pengelolaan media penyiaran. Jadi management memiliki arti yang sangat penting untuk mempermudah lembaga penyiaran mencapai tujuan, menjaga keseimbangan antara tujuan, sasaran, kegiatan yang saling bertentangan dari pihak yang bertentangan dengan pihak yang berkepentingan dengan organisasi. Serta dalam rangka mencapai efisiensi dan efektifitas kerja organisasi dalam mencapai tujuan. Semoga bermanfaat. www.himso.id

You may also like

Leave a Comment