Home Komunikasi Politik Konsep Dasar Komunikasi Politik

Konsep Dasar Komunikasi Politik

by Rudi Trianto
Konsep Dasar Komunikasi Politik

Komunikasi politik sebagai bidang kajian pada mulanya berasal dari beberapa studi, seperti studi retorika, analisis propaganda, studi perubahan sikap, studi pendapat publik, studi perilaku pemilih, studi tentang hubungan antara pemerintah dengan media, dan studi teknik kampanye. Pada perkembangannya, beberapa studi ini menyatu sebagai bidang studi komunikasi politik. Sejak itulah kajian bidang komunikasi politik berkembang menjadi sangat luas. Studi ilmu komunikasi politik bersifat ilmiah hingga pada kajian praktis dan  merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa jurusan komunikasi penyiaran Islam. Berikut ini konsep-konsep dasar dalam kajian komunikasi politik.

Definisi Komunikasi Politik

Komunikasi Politik memiliki dua unsur kata berlainan namun dapat menjadi satu pengertian. Komunikasi memiliki definisi sebagai sesuatu perbuatan manusia atau individu dalam kehidupannya untuk memberikan pesan berupa informasi kepada individu lainnya.

Politik secara etimologis berasal dari kata ‘polis’. Polis menunjukkan negara kota pada zaman kuno. Seiring berjalannya waktu, kata Politik memiliki definisi sebagai suatu usaha oleh warga negara untuk berdiskusi dan mewujudkan tujuan bersama.

Pengertian Menurut Ahli

  1. Mueller (1973), komunikasi Politik merupakan hasil yang bersifat politik apabila menekankan pada hasil. Sedangkan definisi Komunikasi Politik jika menekankan pada fungsi komunikasi politik dalam sistem politik, adalah komunikasi yang terjadi dalam suatu sistem politik dan antara sistem tersebut dengan lingkungannya.
  2. Rush dan Althof (1997), komunikasi politik merupakan proses informasi politik yang relevan dari suatu bagian sistem politik kepada bagian lainnya serta antara sistem sosial dan sistem politik.
  3. Almond dan Powell (1969), komunikasi Politik sebagai fungsi politik bersama-sama fungsi artikulasi, agregasi, sosialisasi dan rekruitmen yang terdapat dalam suatu sistem politik dan komunikasi politik merupakan prasyarat (prerequisite) bagi berfungsinya fungsi-fungsi politik yang lain.
  4. Meadow dan Nimmo (2004), komunikasi politik adalah pesan-pesan atau simbol yang secara signifikn membentuk dan memiliki konsekuensi terhadap sistem politik.
  5. Maswadi Rauf (1990), komunikasi politik merupakan bagian objek dari kajian ilmu politik, karena pesan-pesan dalam proses komunikasi bercirikan politik yakni berkaitan dengan kekuasaan politik negara, pemerintahan dan juga aktivitas komunikator dalam kedudukan sebagai pelaku kegiatan politik.
  6. Miriam Budihardjo (1982), komunikasi politik merupakan salah satu fungsi partai politik yaitu menyalurkan pendapat dan aspirasi masyarakat serta mengaturnya dalam sebuah penggabungan dan perumusan kepentingan untuk menjadi kebijakan public.
  7. Alwi Dahlan dalam Cangara (2011), komunikasi politik adalah suatu bidang atau disiplin ilmu yang menelaah perilaku dan kegiatan komunikasi yang bersifat politik, mempunyai akibat politik, dan berpengaruh terhadap perilaku politik.

Jadi kesimpulannya, Komunikasi Politik merupakan komunikasi yang melibatkan pesan-pesan politik dan aktor-aktor politik atau berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan pemerintah. Atau komunikasi antara “yang memerintah” dengan “yang menerim perintah”

"<yoastmark

Komponen Komunikasi Politik

Menurut Dan Nimmo: 1978, Mansfield dan Weaver: 1982 dalam Dahlan, 1990, unsur atau komponen Komunikasi politik terdiri dari:

  1. Komunikator Politik, yakni yang berperan sebagai sumber penyampai pesan politik. Pembahasan lengkapnya bisa dibaca dalam Artikel Komunikator dalam Komunikasi Politik.
  2. Pesan Komunikasi Politik, yakni pernyataan isi pesan atau informasi politik. Uraian yang menjelaskan tentang pesan politik bisa dilihat dalam tulisan Pesan Komunikasi Politik (Political Message)
  3. Saluran atau Media Komunikasi Politik yakni media atau alat berkomunikasi politik. Pembahasan mengenai materi ini, selengkapnya bisa dibaca pada artikel Saluran atau Media Komunikasi Politik.
  4. Khalayak, Sasaran atau Target Komunikan Politik, yakni penerima pesan atau informasi politik. Penjelasan tentang khalayak politik selengapnya dapat diakses pada bahasan Khalayak dalam Komunikasi Politik
  5. Efek Komunikasi Politik yaitu dampak dari pesan politik yang disampaikan. Dampak atau efek komunikasi politik dibahas secara tuntas pada artikel Efek Komunikasi Politik.

Bentuk Komunikasi Politik

Beberapa bentuk komunikasi politik oleh para actor politik antara lain sebagai berikut:

  1. Retorika Politik, yakni seni manipulatif atau teknik persuasi politik bersifat transaksional dengan menggunakan lambang untuk mengidentifikasi pembicara dengan pendengar melalui pidato. Bahasan mengenai retorika politik bisa dilihat pada artikel Retorika dan Propaganda Politik.
  2. Agitasi Politik, yakni upaya untuk menggerakkan massa dengan lisan atau tulisan, dengan cara merangsang dan membangkitkan emosi khalayak.
  3. Propaganda Politik, yakni komunikasi secara berencana, sistematis dan berulang-ulang untuk mempengaruhi seseorang, khalayak atau bangsa agar melaksanakan kegiatan tertentu dengan kesadaran sendiri tanpa paksa atau dipaksa untuk kepentingan politik. Uraian lengap tentang prpaganda politik bisa dilihat dalam pembahasan Retorika dan Propaganda Politik.
  4. Public Relations Politik, yakni sebuah kerja melayani publik dengan membawa sejumlah isu untuk menjadi perhatian publik
  5. Lobi Politik, yaitu suatu aktivitas komunikasi oleh actor politik, politisi atau pejabat tinggi negara dan pimpinan organisasi, dan kegiatan tersebut berlangsung secara resmi dan tidak resmi.
  6. Kampanye Politik, yakni sebuah upaya yang terorganisir bertujuan untuk memengaruhi proses pengambilan keputusan para pemilih dan kampanye politik selalu merujuk pada kampanye pada pemilihan umum. Pembahasan lengkapnya di Kampanye dalam Komunikasi Politik.
  7. Pemasaran Politik, yaitu serangkaian aktivitas terencana, strategis dan taktis dalam menyebarkan makna politik kepada pemilih untuk mensukseskan kandidat atau partai politik dengan segala aktivitas politiknya yang dilakukan dengan metode atau pendekatan marketing. Bahasan lengkapnya di Pemasaran dan Iklan Politik.
  8. Branding Politik, yaitu semua pengalaman, aktivitas dan unsur psikologis dalam menciptakan brand politik yang unggul, unik, menarik dan mampu memberikan pengaruh ke dalam benak konsumen.
  9. Penelitian Politik, yaitu studi ilmiah yang memfokuskan pada keseluruhan aktifitas komunikasi politik
Komunikator politik dalam sistem demokrasi

Komunikator politik dalam sistem demokrasi

Fungsi Komunikasi Politik

Menurut Mc. Nair (2003) komunikasi politik memiliki 5 fungsi dasar yaitu:

  1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang fakta politik yang terjadi
  2. Mendidik masyarakat terhadap arti dan signifikasi fakta politik
  3. Menyediakan diri sebagai platform politik untuk menampung masalah-masalah politik
  4. Membuat publikasi kepada pemerintah dan lembaga-lembaga politik
  5. Saluran advokasi yang membantu agar kebijakan dan program lembaga politik dapat tersalurkan kepada public.

Menurut Damsar, komunikasi politik memiliki fungsi yakni:

  1. Informasi, yaitu penyampaian pesan-pesan yang berkaitan dengan politik
  2. Pendidikan, berfungsi sebagai transmisi pendidikan politik dari partai politik dan actor politik
  3. Instruksi, yang berkaitan dengan pemberian perintah berupa kewajiban, larangan, dan anjuran
  4. Persuasi, berhubungan dengan kemampuan mempengaruhi orang lain.
  5. Hiburan, yakni berhubungan dengan penyampain pesan-pesan hiburan.

Jenis Komunikasi Politik

  1. Communicaton Digital. Keberadaan perkembangan komunikasi di era digital atau media sosial mempengaruhi keefektifan komunikasi politik. Terutama terjadi pada Komunikasi Politik Digital. Seperti yang terjadi di Indonesia, masyarakat kini dapat mengirim pesan dan kritik langsung kepada para tokoh politik melalui media sosial. Komunikasi Politik Digital juga mampu menyampaikan pesan secara masal melalui media sosial secara bebas bertanggungjawab dalam menyampaikan pandangan, kebijakan, dan juga kinerja pemimpinnya.
  2. Komunikasi Politik Pers. Pers menggunakan Komunikasi Politik sebagai ajang menyampaikan informasi agar sampai ke masyarakat secara bersamaan. Hal ini terjadi khususnya pada pers di Indonesia. Keberadaan sejarah pers di Indonesia yang berhubungan dengan adanya pergerakan nasional untuk memperjuangkan kemerdekaan nasional, dan kehidupan rakyat.

Kedua jenis komunikasi politik baik media maupun pers, sangat mempengaruhi opini publik karena sifat media digital dan pers yang sangat massif, murah, terjangkau semua lapisan. Pembahasan selengkapnya tentang opini publik dapat disimak pada artikel Opini Publik dalam Komunikasi Politik. Saat ini, opini publik juga dibentuk oleh adanya media baru dan media sosial. Tentang hal ini silahkan baca di New Media dan Social Media dalam Politik.

Pola-pola dalam komunikasi politik

Pola-pola dalam komunikasi politik

Pola Komunikasi Politik

  1. Vertikal (top down), yaitu komunikasi politik dari pemimpin kepada konstituennya.
  2. Horizontal, yakni komunikasi politik yang terjadi antara individu dengan individu dana tau kelompok dengan kelompok.
  3. Formal, yakni komunikasi politik melalui jalur-jalur organisasi formal.
  4. Informal, yakni komunikasi politik melalui pertemuan atau tatap muka, tidak mengikuti prosedur atau jalur-jalur organisasi.

Fokus Kajian Komunikasi Politik

Komunikasi politik merupakan salah studi yang bersifat interdisipliner. Karena terdapat berbagai macam disiplin ilmu yaitu komunikasi dan politik. Komunikasi dengan politik merupakan kajian yang berbeda namun bisa menjadi satu hubungan. Dari segi politik memiliki ruang lingkup yang sangat luas dari segi komunikasi. Komunikasi lebih menitikkan ke suatu interaksi, sedangkan politik lebih menitikkan kepada kekuasaan. Menurut Dahlan (1990) Komunikasi politik pada telaah kritis ranah ilmu komunikasi dapat terbagi menjadi Tataran teknis, komunikasi politik mempelajari kiat-kiat komunikasi politik yang lebih spesifik. Tingkat terapan, komunikasi politik berkembang dari penelitian dan teori, kemudian bermanfaat dalam kegiatan politik. Tingkat teoritis, komunikasi politik menguji kesahihan teori komunikasi dalam konteks politik.

Ruang lingkup kajian

  1. Elemen politik atau komponen-komponen komunikasi dalam dunia politik.
  2. Pesan politik, berupa ideology, pemikiran politik, dan pesan-pesan sosial yang muncul dari suatu lembaga politik atau lembaga sosial lainnya
  3. Komunikator politik, yang berfokus pada actor-aktor politik dalam menyebarkan pesan dan informasi politik
  4. Komunikan politik, yakni public penerima pesan politik
  5. Media atau saluran politik, yakni sarana penyampai pesan
  6. Efek dan pengaruh komunikasi politik dalam sistem politik

Bahasan tentang ruang lingkup kajian, metode studi, dan pendekatan komunikasi politik selengkapnya dapat dipelajari pada artikel Metode dan Pendekatan Komunikasi Politik. 

Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi politik

Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi politik

Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Politik

  1. Fisik (alam). Adanya perbedaan letak geografis, dapat mempengaruhi komunikasi politik yang berbeda-beda. Seperti halnya, seorang pesisir pantai yang memiliki bahasa komunikasi politik berbeda dengan seseorang yang tinggalnya di kota dan lingkungan pemerintahan.
  2. Teknologi, ketika terjadinya perkembangan teknologi, komunikasi politik pun akan mengalami perubahan. Sehingga, komunikasi politik pun akan terjadi perubahan yang lebih meningkat dari sebelumnya.
  3. Ekonomis, segi ekonomi pada suatu negara akan memberikan pengaruh pada perguncangan politik dan kehidupan masyarakat. Sehingga terjadinya perubahan dan pergeseran komunikasi politik juga di dalam masyarakat.
  4. Sosiokultural, faktor ini bisa meliputi pendidikan dan budaya. Dengan kata lain, pendidikan dan budaya ini dapat mempengaruhi komunikasi politik yang kerap kali berubah sesuai dengan budaya dan pendidikan yang ada.
  5. Politis, dari keempat faktor di atas, sebenarnya faktor inilah yang paling mempengaruhi di antara keempat sebelumnya. Karena faktor inilah yang akan membawa dampak bagi komunikasi politik.

Manfaat Mempelajari Komunikasi Politik

Beberapa manfaat mempelajari Komunikasi Politik, antara lain sebagai berikut:

  1. Kita akan memahami bagaimana para actor politik berbahasa, sehingga kita tidak mengalami kesalahapahaman (misperception) dalam mengartikan berita politik.
  2. Tidak terprovokasi oleh berita-berita dan isu yang menggunakan bahasa Komunikasi Politik.
  3. Sebagai praktisi, kita dapat menjadikannya sebagi kajian ilmu multidisipliner dan mempraktikan ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan baik dan benar.
  4. Agar kita memahami, mampu mendudukan, dan tepat dalam menyikapi persoalan politik yang berkembang di Indonesia maupun dunia.

Selain beberapa hal di atas, Konsep dasar komunikasi politik juga akan membahas Etika Komunikasi Politik. Dalam dunia komunikasi politik, etika memegang peran sebagai panduan moral dalam berkomunikasi politik. Kejujuran, kebenaran, dan nilai-nilai kebaikan akan terwujud dalam hubungan politik antar aktor politik. Bahasan selengkapnya bisa dibaca pada artikel Etika Komunikasi Politik. 

Demikianlah konsep dasar yang secara umum ada dalam kajian studi Komunikasi politik. Semoga bermanfaat khususnya bagi akademisi dan mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam. Konsep dasar ini masih akan terus berkembang mengingat dinamisnya dunia perpolitikan khususnya di Indonesia dan dunia maupun pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Site www.himso.id ini juga menyajikan Konsep Dasar Komunikasi Pemasaran. Semoga bermanfaat!.

You may also like

Leave a Comment